DBH Migas Ditentukan Harga Minyak Dunia

SuaraBanyuurip.comRirin Wedia

Bojonegoro – Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Bojonegoro, Jawa Timur, mengaku pesimis dengan tercapainya target Dana Bagi Hasil (DBH Migas) dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 36 Tahun 2015 sejumlah Rp 947 miliar.

“Target itu jika diasumsikan harga minyak mentah dunia senilai 60 US Dolar per barel, sekarang saja masih stagnan di 40 US Dolar per barel,” ujar Kepala Disenda, Herry Sudjarwo kepada suarabanyuurip.com.

Herry menyampaikan, pada triwulan pertama tahun 2015 ini, DBH Migas yang diterima Bojonegoro sejumlah Rp 505 miliar. Namun dari jumlah tersebut belum diketahui apakah sudah termasuk pembayaran hutang negara kepada Pemkab Bojonegoro sejumlah Rp 111 miliar pada tahun sebelumnya

“Jumlah tersebut langsung kami terima. Karena itu kami akan mempertanyakan ke Kementrian Keuangan,” ujarnya.

Herry menyatakan, lifting minyak bumi saat ini mencapai 69.855.460 barel. Rinciannya dari Pertamina EP (Sumur Tiung Biru dan Sumur Tua) sebanyak 3.704.630 barel, JOB P-PEJ sebanyak 8.240.000 barel, dan ExxonMobl Cepu Lmited sebanyak 36.369.300 barel. Sementara untuk gas bumi hanya berjumlah 5.295.100 MMBTU, dengan rincian JOB P-PEJ sebanyak 1.673.00 MMBTU, dan Unitisasi Sukowati sebanyak 3.622.040.

“Jumlah lifting juga tidak akan berpengaruh meningkatkan DBH Migas jika harga minyak mentah dunia kembali stabil,” pungkasnya.(rien) 

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *