SuaraBanyuurip.com – Edy PUrnomo
Tuban – Puluhan siswa akselerasi (percepatan) di dua sekolah yang ada di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dikhawatirkan tidak dapat mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun ini.
Sampai detik ini, para siswa percepatan ini belum mendapatkan nomor peserta Ujian Nasional. Mereka berharap dapat mengikuti UN lebih cepat sesuai dengan kelas yang diikuti.
“Belum dapat sampai sekarang, kita juga khawatir,â€kata salah satu orang tua murid yang meminta namanya tidak disebut, Kamis (3/4/2015).
Kekhawatiran ini juga dirasakan Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Siswa SMP/SMA/SMK di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Tuban, Heni Indriyana. Pegawai berjilbab ini mengatakan, siswa akselerasi terancam tidak dapat mengikuti ujian lebih cepat karena tidak disebutkan dalam Prosedur Operasional Standart (POS) UN tahun ini yang dikirim oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dia mengatakan, dalam POS yang dikirim pemerintah pusat, tidak mencantumkan petunjuk dan syarat untuk siswa akselerasi. Disdikpora Tuban sudah melakukan upaya dengan cara mengirimkan surat kepada Badan Standart Nasional Pendidikan (BNSP). Surat berisi supaya ada Sub yang menjelaskan tentang aturan tentang siswa akselerasi di penyelenggaraan UN.
“Kita sudah mengirimkan surat, supaya ada Sub di POS tersebut yang berisi tentang aturan UN bagi siswa akselerasi,†kata Heni Indriyana.
Apabila tidak ada surat lagi dari Badan Standart Nasional Nasional Pendidikan (BSNP), tentu siswa akselerasi belum dapat masuk sebagai peserta UN yang akan dilaksanakan pada pertengahan April dan awak Mei ini.
“Dalam POS tidka disebutkan. Kami khawatir mereka (siswa akselerasi) tidak dapat mengikuti Ujian Nasional,†kata Heni Indriyana.
Di Tuban sendiri masih ada 41 siswa akselerasi yang semestinya mengikuti UN tahun ini. Rinciannya 11 siswa dari SMP N 1 Tuban dan 30 siswa dari SMA N 1 Tuban.(edp)