SuaraBanyuurip.com -Â Ahmad Sampurno
Blora – Wilayah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, masih menjadi bidikan pengusaha properti. Bisnis perumahan pun berkembang pesat seiring meningkatnya minat masyarakat untuk memiliki rumah.
Fenomena itu ditangkap para pengembang untuk membangun perumahan dengan berbagai jenis tipe dengan sistim pembayaran yang menarik konsumen.
“Minat masyarakat sini masih tinggi,” kata Admin Keuangan Perumahan Mutiara Cepu, Arif Budiman kepada suarabanyuurip.com, Rabu (8/4/2015).
Arif, sapaan akrabnya mengungkapkan, tingginya minat akan tempat tinggal berbanding lurus terhadap sedikitnya masyarakat yang memiliki rumah sendiri. Sehingga kebutuhan akan rumah meningkat.
Dia mengatakan, perumahan Mutiara Cepu 70% pembelinya adalah masyarakat Cepu sendiri, selebihnya masyarakat dari luar daerah. Dengan penjualan di dominasi pegawai negeri sipil (PNS) dan karyawan swasta. “Kebanyakan keluarga baru, pasangan baru menikah yang memutuskan punya rumah sendiri,” ungkapnya
Dari berbagai tipe yang di sediakan, menurut Arif perumahan bersubsidi atau fasilitas likuiditas pembayaran perumahan (FLPP) lah yang paling diminati. Sebab pangsa pasar properti di Cepu merata dari kelas menengah hingga atas. “Dari 3 penjualan bulan ini, dua diantaranya merupakan FLPP,†tutur dia.
Senada disampaikan marketing Perumahan Cepu Regency, Puji Lestari. Ia mengaku kebutuhan tempat tinggal untuk kelas menengah atas laku keras. Hal tersebut, menurut dia, terpengaruh bervariasinya kelas masyarakat dari kelas menengah dan atas.
“Minat sangat tinggi, secara prinsip unit rumah telah habis,” ujar Puji.
Perumahan Cepu Regency sendiri menyediakan tiga tipe regular yakni tipe 38, 46, dan 75 yang diminati konsumen. Namun dari ketiga tipe itu penjualan didominasi tipe 46.
Tingginya minat perumahan ini dipengaruhi oleh banyaknya pendatang yang notabene pegawai minyak dan gas (Migas). “Meski ada beberapa pembeli karyawan non migas, namun mayoritas pegawai Migas,†pungkasnya.(ams)