Omset Penjual Pakan Burung Sekitar Banyuurip Turun

SuaraBanyuurip.com -  Samian Sasongko

Bojonegoro –  Penjual pakan burung di sekitar proyek minyak Banyuurip, Blok Cepu, di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengaku pendapatannya menurun. Penurunan itu disebabkan karena berkurangnya tenaga kerja (naker) proyek engineering, procurement and construction (EPC) Banyuurip.

Salah satu penjual makanan burung, Kalim, mengaku, pengurangan naker oleh perusahaan berpengaruh terhadap penjual pakanan burung. Karena selama ini hampir mayoritas pembeli pakan burung miliknya adalah naker proyek Banyuurip.

Kalim membandingkan, sebelum adanya pengurangan naker,  dalam sehari mampu menjual dua sampai tiga kilo gram jangkrik. Namun sejak adanya pengurangan naker sekarang ini, dia mengaku hanya bisa menjual kurang sekilo. Sedangkan untuk per kilo jangkrik dijual seharga kurang lebih Rp60.000.

“Semisal pendapatan dulu setiap hari yang saya dapat Rp150.000, sekarang tinggal kurang dari Rp100.000. Itupun belum kepotong modal,” ucap Kalim yang menjual pakan burung di depan Kantor Kecamatan Gayam.

Senada juga dikatakan, Ali, penjual pakan burung di dekat Pasar Kambing, Desa Kalitidu, Kecamatan Kalitidu. Dia mengaku, sekarang ini sudah jarang naker proyek yang membeli pakan burung ditempatnya.

“ Tapi, mau bagaimana lagi, saya tetap menekuni saja sebagai penjual pakan burung. Karena mau kerja lain juga tidak punya pengalaman,” sambung Ali.(sam)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *