SuaraBanyuurip.com – Ahmad Sampurno
Blora -Memasuki musim kemarau, potensi becanda kebakaran cukup tinggi. Terutama di kawasan hutan yang berdekatan dengan jalan raya. Bencana itu bisa disebabkan akibat kecerobohan masyarakat.
Menurut Koordinator Keamanan Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Cepu, Agus Kusnandar, melalui Humas KPH Perhutani Cepu, Edisud, saat ini potensi kebakaran cukup tinggi di wilayah hutan KPH Cepu. Berdasarkan pengalaman waktu-waktu sebelumnya, kata dia, wilayah hutan yang terbakar berada di pinggir jalan raya.
”Dengan tidak sengaja masyarakat membuang untung rokok sembanrangan di pinggiran hutan. sehingga mengakibatkan kebaran,” jelasnya, Jum’at (31/7/2015).
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya mulai melakukan pemetaan wilayaanyag erpotensi terjadi kebakaran serta memberikan pelatihan penanganan kebakaran kepada petugas lapangan. ”Teknis pemadaman api di hutan, baik dengan alat moden maupun denga alat-alat seadanya. Seperti melokalisir api maupun penggunaan alat pemadam kebakaran,” ujarnya.
Edisud mengungkapkan, dalam pelatihan penanganan kebakaranutan, iaknya menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora. ”Teori serta simulasi diberikan kepada para petugas lapangan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, Sri Rahayu, menuturkan, wilayah hutan memang rawan dan berpotens tinggi terjadi kebakaran saat musim kemarau. ”KPH Perhutani Cepu, menggandeng kami untuk memberikan pelatihan penanganan kebakaran,” kata dia.
Pelatihan yang diberikan, menurut dia adalah, teori pemadaman api, lokalisir kebakaran hutan, penggunaan alat pemadam ringan, pemadaman dengan tradisional dan pemadaman dengan alat modern.
Sekadar diketahui, BPBD Blora memberikan pelatihan pemadam kenakaran pada rabu (29/7/2015), kepada aparat Perhutani KPH Cepu. (ams)