SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) akan bersikap proaktif dalam menetapkan kebijakan efisiensi biaya operasi industri hulu migas dalam rangka meresponse penurunan harga minyak dunia.
Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, mengatakan, saat ini industri hulu migas sudah menjalankan beberapa kebijakan. Di antaranya melakukan renegosiasi dengan Kontraktor KKS supaya dapat memberikan fleksibilitas harga sehingga dapat menjaga keekonomian proyek yang telah direncanakan, melakukan perubahan scenario operasi lapangan yang lebih sederhana dengan beberapa opsi, antara lain efisiensi operasi barging, efisiensi biaya proyek, dan workshop peralatan.
“Juga kolaborasi operasi dengan Kontraktor KKS di area sekitar wilayah kerja dalam penggunaan peralatan, surplus item, dan material yang dimiliki,” kata Amien melalui release yang dikirimkan kepada suarabanyuurip.com, Sabtu (29/8/2015).
Menurut dia, harga minyak dunia yang biasa stabil di atas US$100 per barel lalu turun secara drastis hingga di bawah US$50 merupakan pukulan cukup keras bagi seluruh fungsi di industri hulu migas dan berdampak pula pada industri penunjang dan pemangku kepentingan lainnya.
Namun demikian, Amin meminta pekerja industri hulu migas untuk tidak berpangku tangan menghadapi masalah ini.
“Kita diberi amanah untuk terus meningkatkan produksi dan menambah cadangan baru dengan tetap mengupayakan pembangunan kapasitas nasional,â€pungkasnya.(rien)