SuaraBanyuurip.com -Â Ahmad Sampurno
Blora – Ratusan warga lokal Desa Ngraho Kecamatan Kedungtuban, Blora, Jawa Tengah, menjadi tenaga kerja di PT Seger Selaksa Anugrah (PT SSA) yang bergerak dibidang jual beli dan pengolahan hasil pertanian di desa sempat. Keberadaan perusahaan tersebut, bagi sebagian masyarakat menjadi penting khususnya bagi petani.
Kepala Satpol PP Kecamatan Kedungtuban, Tulus Sunarko, menuturkan, gudang perusahaan yang menampung hasil pertanian berupa padi dan palawija sangat dibutuhkan petani Kedungtuban. Banyak dari para tengkulak menjual hasil pertanian wilayah setempat dibawa keluar daerah .
“PT ingin hasil berkualiatas, namun masyrakat inginnya hasil pertanian mereka ingin di tebas adat diborong karena petani buru-buru butuh uang,†jelas pria yang mengaku sebagi warga Desa Ngraho ini.
“Banyak warga sekitar yang ikut bekerja di perusahaan ini,” lanjutnya.
Disinggung perihal protes warga terhadap, dan ada indikasi bangunan tersbut belum ber IMB. Dia mengaku, belum ada keluhan masuk di Kecamatan, dan juga tidak mendengar.
“Kalau membuat pagar memang harus ada IMB. Kalau terkait saluran air yang dipermasalahkan warga, disitu sebenarnya bukan saluran air, tapi tanah sawah dan awalnya tidak ada saluran air,†ujarnya.
Pihaknya telah memberikan masukan untuk memikirkan tentang pembuangan air baik dari dalam perusahaan maupun saat datang musim hujan.
Terpisah Juru bicara PT SSA , Eko Santoso, menuturkan dari 200 orang pekerja, 130 diantaranya warga Desa Ngraho yang tersebar di tiga pedukuhan telah bekerja di perusahaan.
“Sebanyak 70 orang dari Desa Ngraho, 30 orang dari Dukuh Betekan dan 30 orang dari dukuh kedinding,†ungkapnya. (ams)