SuaraBanyuurip.com - Athok Moch Nur Rozaqy‎
Bojonegoro- Eksistensi Jaringan Informasi Masyarakat (JIM) Bojonegoro, Jawa Timur kian mendapat tempat di masyarakat.Â
Kegiatan positif yang diwujudkan dalam bentuk diskusi sekaligus menjalin relasi antara masyarakat dan anggota JIM mampu membuka cakrawala masyarakat untuk berwirausaha.
Mengusung tema “‎Membranding produk lokal desa melalui media online, radio, dan sosmed” JIM bersama jumlah pelaku bisnis berbasis ekonomi kreatif dari lokal Bojonegoro saling berbagi strategi bisnis.
“Kecerdasan rekan – rekan JIM perlu diacungi jempol,” kata Sigit dalam sesi diskusi di kantor Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota Bojonegoro. Kamis (26/11/2015).
Dia menilai perkembangan media sosial memang berpengaruh kepada aktivitas pelaku usaha. Cara pemasaran konvensional dinilai kalah efektif dengan media sosial.
“Penjualan handphone di counter sekarang sepi kalah dengan yang dimedia sosial,” imbuhnya.
‎Dalam diskusi ini menghadirkan‎ nara sumber Retno Puji Astuti dari perajin B’Art Handicraft, Iwan Siswoyo dari Manager Radio SBI, dan ‎Nova Wijaya dari Bloger Bojonegoro dan Buzzer Indosat wilayah Bojonegoro.
Dalam diskusi ini, juga dihadiri perwakilan ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL), Rexy Mawardijaya, Rizka Laksmi, aparatur desa sumbang, dan anggota JIM.
Sekadar diketahui, JIM merupakan program yang diinisiasi dari LIMA 2B. JIM terus dikembangkan untuk menjadi solusi masyarakat dalam mempromosikan usaha dan potensi disetiap desa. (Roz)