SuaraBanyuurip.com -Â Ahmad Sampurno
Blora – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah, sampai saat ini masih menunggu kepastian dari Pertamina Hulu Energi Randugunting (PHER) untuk melanjutkan operasinya di Lapangan Desa Plantungan, Kecamatan Blora pada Lapangan Wonopotro-I.
Setelah di tiga lokasi pengeboran di Kabupaten Blora mengalami kegagalan. Untuk yang keempat kalinya di Plantungan tersebut diharapkan belum final.
“Di tahun 2016 ini Pemkab masih menunggu eksplorasi PHER, dan mudah-mudahan belum final,” ungkap Plt Sekretaris Daerah Blora, Sutikno Slamet.
Dia melanjutkan, setelah di titik-titik Blora mengalami kegagalan apakah di Plantungan akan dibiarkan atau akan memakai teknologi tinggi. Untuk diketahui, empat lapisan tanah yang diuji oleh PHER dalam operasi lapangan tersebut, lapisan pertama, kedua, dan ketiga menghasilkan. Namun pada lapisan yang keempat 100 persen menghasilkan air.
Lapisan pertama hanya menghasilkan Gas 0,0016, lapisan ke-dua menghasilkan minyak 7,8 BOPD dan gas, lapisan ketiga menghasilkan minyak 9,4 dan gas 0,011. Dengan ditemukan cadangan minyak tersebut, keputusan kelanjutan proyek masih belum jelas.
General Manager (GM) PHER, Abdul Mutholib Masdar belum lama ini menuturkan, bahwa hal itu menjadi diskusi panjang antara SKK Migas dan Pertamina mau diapakan sumur Wonopotro-I. Sehingga belum jelas apakah akan bergerak kearah lain atau tetap stay di Wonopotro-I.
Untuk memastikan lapisan bawah permukaan bumi mempunyai kandungan minyak, PHER merancang untuk melakukan survey Seismik 3D di sekitar area pengeboran. Karena kalau mengebor di sumur yang kedua pertimbangannya resikonya lebih besar.
Kendati demikian, Sutikno Slamet, secara umum, semua operasi Migas bisa berhasil. Dengan harapan, Blora memperoleh bagi hasil sebagai daerah penghasil.
“Selayaknya Bojonegoro, Jawa Timur yang menjadi daerah penghasil dari Blok Cepu,” ujarnya. (ams)