SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sukur Prianto, mengingatkan kepada Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC) memberikan peluang kepada kontraktor lokal untuk mendapatkan pekerjaan saat proyek Jambaran -Tiung Biru (J-TB) berlangsung. Namun, dalam melakukan perekrutan tidak asal.
“Jangan memberi harapan atau asal rekrut, tapi ternyata mereka tidak mampu,” katanya, Senin (1/2/2016).
PEPC juga harus memverifikasi secara benar siapa saja kontraktor yang akan digandeng. Apakah sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki telah sesuai dengan paket pekerjaan yang dibebankan nanti.
“Jadi pekerjaan yang ditargetkan bisa selesai dan tidak ada yang dirugikan,” tandasnya.
Hal ini untuk menghindari kerugian yang dialami oleh masyarakat Bojonegoro saat menghadapi proyek EPC 1, 2, dan 5 Lapangan Banyuurip, Blok Cepu, beberapa tahun yang lalu.
“Karena tidak memiliki SDM yang memadai namun ikut tender, memaksakan hal yang tidak tahu tetap ikut ambil bagian,” tukasnya.
Hanya bermodal tekad inilah, masyarakat ikut andil dalam proyek meski pengetahuan tentang minyak dan gas terbatas. Sehingga, bukan untung yang didapat namun kehancuran dan kerugian baik material maupun non material.
“Kedepan kami tidak ingin hal itu terjadi di J-TB,” tegasnya.
Sukur juga meminta pemerintah kabupaten Bojonegoro untuk memaksimalkan perannya masing-masing jelang kegiatan di J-TB oleh PEPC.
“Misalnya yang mengkoordinir tenaga kerja dan kontraktor ya dimaksimalkan,” pungkasnya. (Rien)