SuaraBanyuurip.com -Â Ali Imron
Tuban – Sebanyak 46 klub U-21 dari 15 kabupaten/kota se Jawa Timur, mengikuti turnamen futsal tingkat regional. Event perdana tersebut digelar selama dua hari di Lapangan Gajah Futsal, Kelurahan Perbon, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
“Ada 20 klub futsal dari Tuban, sisanya dari kota lain,” kata Pembina Insersio Futsal Tuban, Anang Eko Wicaksono, kepada Suarabanyuurip.com, ketika ditemui pasca pembukaan turnamen, Sabtu (20/02/2016).
Penyelenggaraan event olahraga tersebut, didasari masih lemahnya geliat futsal di Bumi Ronggolawe (sebutan Kabupaten Tuban). Sehingga turnamen tahunan yang dikerjasamakan dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat, dapat melahirkan bibit pemain futsal daerah.
Selain itu, tercatat sampai tahun 2016 belum pernah sekalipun, pemain futsal Tuban ikut turnamen tingkat regional.
“Rata-rata hanya ikut turnamen tingkat kabupaten,” imbuhnya.
Upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) futsal daerah, dengan cara mendatangkan klub futsal elit di Jawa Timur. Sebut saja Akademi Divi Sidoarjo yang saat ini menyamarkan identitasnya menggunakan klub Teka Pelangi, lainnya Bintang Timur Surabaya tahun lalu pernah mengikuti liga futsal Nasional, dan klub King Pasuruan yang memiliki skill bagus.
“Tetapi yang diturunkan klub Bintang Timur pemain kelas 2,” tambahnya.
Walaupun demikian, panitia masih memberikan toleransi terhadap klub tersebut. Pertimbangannya permainan klub elit tersebut, menjadi tolak ukur bagi klub lokal Tuban.
“Kami optimis 20 klub Tuban dapat lolos sampai 3 besar,” tandasnya.
Selain itu, wasit yang didatangkan bukan lokal Tuban, melainkan wasit asal Malang yang memiliki lisensi Nasional, dan jam terbang tinggi. Meskipun demikian panitia tetap memberikan peluang bagi wasit lokal, asalkan mereka serius untuk meningkatkan keahliannya.
“Futsal Tuban butuh wasit profesional,” ungkapnya.
Sementara, Ketua KONI Tuban, Mirza Ali Mansur, mengatakan, turnamen futsal tingkat Jatim harus dijadikan tolak ukur pemain lokal Tuban. Kedepannya diharapkan bermunculan bibit futsal baru, yang membawa nama Tuban dikanca regional maupun Nasional.
“Turnamen ini harus melahirkan pemain unggul,” sambung pria yang terpilih secara aklamasi tersebut.
Pihaknya mengapresiasi iktikad positif dari tim insersio futsal Tuban. Penyebabnya penyelanggaraan futsal kali ini regulasinya ketat, terbukti menggunakan sistem gugur bagi yang kalah.
“Apabila hasilnya seri langsung adu penalti,” pungkasnya. (Aim)