SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
 Bojonegoro – Warga Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, merasa geram dengan sikap Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ). Gara-garanya operator mengabaikan tanggung jawab terhadap kerusakan infrastruktur di desa mereka.
“Jalan rusak gara-gara siapa, kok diam saja ini gimana? Warga butuh kenyamanan berkendara,” ujar anggota BPD Ngampel, Sudirman, Senin (20/6/2016) malam.
Karena merasa tidak ada tanggapan, warga memasang spanduk di depan lokasi Pad B yang berisi 6 tuntutan kepada JOB P-PEJ.
“Terpaksa, malam ini warga memasang spanduk supaya semua orang tahu tanggung jawab JOB P-PEJ apa saja,” tegasnya.
Ada enam tuntutan yang ditulis warga dalam spanduk itu. Antara lain perbaikan jalan poros desa yang rusak akibat pemasangan pipa minyak, program Corporate Social Responsibility (CSR) 2016, program dampak lingkungan, komitmen perbaikan lampu jalan jika terjadi kerusakan, tali asih program tahun 2015 selama 3 bulan, dan penolakan warga jika ada galian pipa.
“Tolong, jangan menunggu aksi baru tanggap. Semoga semua tuntutan kami dipenuhi karena sudah menjadi hak warga,” tandasnya.
Sementara itu, Field Administration Superintendant JOB P-PEJ, Akbar Pradima belum memberikan konfirmasi mengenai hal tersebut. Pesan pendek yang dikirim suarabanyuurip.com belum ada jawaban.(rien)