SuaraBanyuurip.com -Â Ririn Wedia
Bojonegoro – Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bojonegoro, Jawa Timur, mendukung pengembangan wisata di beberapa wilayah yang ada sekarang ini.
Pengembangan wisata yang menggunakan lahan hutan tersebut diantaranya Atas Angin, di Kecamatan Sekar, Watu Gandul di Kecamatan Gondang dan Ngilir di Kecamatan Dander.
“Luas kawasan hutan yang dimanfaatkan bisa bertambah, Â tergantung perkembangan objek wisatanya,” kata Administratur KPH Bojonegoro Erwin, Rabu (14/7/2016).
Perhutani mengizinkan kawasan hutan lainnya yang dimanfaatkan sebagai lokasi objek wisata kalau memang dalam perkembangannya memperoleh minat dan manfaat bagi masyarakat.
“KPH Bojonegoro sangat mendukung pengembangan objek wisata yang mengambil lokasi kawasan hutan,” imbuhnya.
Apalagi, dalam pengelolaan objek wisata juga melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Hal ini menjadi syarat mutlak jika akan memanfaatkan hutan.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Dyah Enggarrini, menjelaskan, dengan adanya dukungan dari Perhutani, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di tiga desa yang menjadi lokasi kawasan hutan jati itu, telah menjalin perjanjian kerja sama (PKS) dengan KPH Bojonegoro, dua hari lalu.
“Salah satu perjanjiannya terkait sistem bagi hasil dalam kerja samanya,” tukasnya.
Saat ini, Disbudpar terus melakukan pengembangan objek wisata di kawasan hutan agar memudahkan pengujung datang ke lokasi.
“Dengan pengembangan wisata di Bojonegoro, otomatis mendorong meningkatnya perekonomian masyarakat,” pungkasnya.(Rien)