Penguatan Posdaya Jadi Program Inti KKN

MoU Unirow Tuban

SuaraBanyuurip.comAli Imron

Tuban –  Sebanyak 1.362 mahasiswa Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban, Jawa Timur, melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2016. Program intim dari KNN Tematik tahun ini masih memperkuat Pos Pemberdayaan Keluarga (Podaya) di 65 desa dari 12 kecamatan.

“Progam ini mencakup aspek pendidikan, ekonomi, dan lingkungan,” kata Rektor Unirow Tuban, Supiana Dian Nurtjahyani, kepada suarabanyuurip.com, usai melepaskan mahasiswa KKN di Pendapa Krida Manunggal Tuban, Senin (8/8/2016).

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbesar di Bumi Wali, Unirow berkomitmen mengabdikan diri kepada masyarakat. Sebagai mitra Pemda Tuban, pihaknya juga turut aktif membangun desa melalui KKN.

Dimana ribuan mahasiswanya setiap tahun diterjunkan ke masyarakat untuk mencatat, menganalisis, mendokumentasikan problematika desa. Data tersebut nantinya akan disinergikan dengan porgram pengentasan pengangguran dan kemiskinan Pemkab Tuban.

“Setiap kelompok nantinya akan membuat data register desa, kemudian menganalisa kondisi kemiskinan, penganggurangan, maupun potensi desa melalui Posdaya,” imbuhnya.

Meskipun KKN hanya berlangsung sebulan, mulai tanggal 8 Agustus sampai 10 September 2016, Unirow optimis data tentang desa akurat. Sebab selama dua hari sejak tangal 5-6 Agustus, mahasiswa KKN menerima pembekalan dari Badan Pemberdayaan Masyaraat Pemerintah Desa dan Keluarga Berencana (Bappemas Pemdes dan KB), dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tuban.

Kedua intansi tersebut memberikan pengarahan seputar Posdaya maupun mengidentifikasi permasalahan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), akta kelahiran, akta kematian, maupun mekanisme memprofil desa.

Sementara, Bupati Tuban, Fathul Huda mengapresiasi program KKN yang dicanangkan oleh Unirow Tuban. Walaupun sebelumnya pernah menerima sanksi Non Aktif (NA) tahun 2015 lalu, PTS tersebut tidak surut semangatnya untuk melakukan perbaikan.

“Kami harapkan semua ilmu yang diasah di kampus dapat diaplikasikan mahasiswa saat KKN di publik,” sambung orang nomor satu di Tuban ini.

Fathul Huda berpesan ketika ada masyarakat yang pesimis agar diajak maju, atau pola pikirnya masih radikal untuk tidak merespon keras. Semua harus disikapi bijak karena belum semua masyarakat mau memahami arah tujuan dari porgram KKN itu sendiri.

“Hal tersebut nantinya bakal menjadi bekal berharga mahasiswa ketika sudah terjun di masyarakat,” jelasnya.

Diketahui, sejak tahun 2007 pihak Unirow baru perdana melepaskan mahasiswanya KKN di Pendapa Krida Manunggal Tuban. Sebelemnya pembukaan KKN hanya dilakukan di internal kampus.

Hadir dalam acara tersebut jajaran dosen dan karyawan Unirow, pengurus PPL-PT PGRI Tuban, Forpimda Tuban, serta perwaklan dari yayasan Damandiri, Prof. Haryono Suyono.(aim)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *