SuaraBanyuurip.com – Edy Supra Eko
Bojonegoro – Puluhan perempuan dari Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur, yang tergabung dalam Ibu Inspirasi berkesempatan mengunjungi Bumi Langit Institute di Yogyakarta pada Sabtu (29/10/2016). Di lingkungan komunitas pengembangan pertanian terpadu dengan sistem parmakultur itu, mereka diajari membuat teknologi hasil pertanian yang ramah lingkungan.
“Para Ibu Inspirasi ini mengikuti serangkaian pelatihan untuk membangun keterampilan serta rasa percaya diri yang dibutuhkan untuk menjadi seorang wirausahawati mikro-sosial yang sukses,” ungkap Ananta Harya, perwakilan Yayasan Kopernik.
Ananta menambahkan, Yayasan Kopernik sebagai mitra ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), telah mendampingi para ibu di Bojonegoro dan Tuban sejak tahun 2013. Tak hanya meningkatkan pendapatan mereka melalui penjualan teknologi, mereka juga menyediakan teknologi ramah lingkungan yang terjangkau tersedia di wilayah terpencil.
“Peserta kali ini adalah mereka yang sudah mendapatkan pelatihan dasar dalam Program Pemberdayaan Perempuan melalui Pengembangan Teknologi Tepat Guna yang dibiayai EMCL,” tuturnya.
Dia mengatakan, Selama di Yogyakarta, Ibu Inspirasi selain belajar tentang parmakultur, mereka juga belajar mengolah pangan lokal menjadi barang yang bernilai lebih dan belajar membuat sabun ramah lingkungan. Para peserta merupakan perwakilan dari desa-desa di Kecamatan Gayam, Ngasem, dan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, serta Kecamatan Widang, Jenu, dan Palang Kabupaten Tuban.
Yayuk Lismiati, peserta asal Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, mengaku mendapatkan ilmu baru tentang pertanian tumpang sari yang bisa meningkatkan pertanian, terlebih tentang tanaman pekarangan atau sayur.
Yayuk, selama di Bumi Langit Institute mengikuti pelatihan parmakultur, sebuah ilmu desain ekologis, teknik ekologis, dan desain lingkungan yang mengembangkan arsitektur berkelanjutan dan sistem pertanian swadaya berdasarkan ekosistem alam.
“Dengan ilmu ini kita bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga tanpa harus membeli,” ucapnya optimis.
Perwakilan EMCL, Beta Wicaksono mengatakan bahwa kunjungan belajar ini selain untuk menambah ilmu baru, juga untuk memperkuat jaringan dalam Ibu Inspirasi tersebut. Ke depan, kata dia, Ibu Inspirasi bisa memberi manfaat berganda di lingkungan sekitarnya.
“Kami berharap, program ini bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, terutama kalangan perempuan,” pungkasnya.(edy)