SuaraBanyuurip.com -Â Ahmad Sampurno
Blora – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah merenovasi total Pasar Induk Cepu pada tahun 2017 terancam menggantung. Karena anggaran yang telah disiapkan Rp 10 miliar dari Bantuan Provinsi (Banprov) ditarik kembali oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pempov Jateng).
Kepala Dinas Perindusterian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Blora, Maskur, mengatakan, rencana awal pembangunan Pasar Induk Cepu akan dilaksanakan pada tahun 2016 ini. Kerena waktu terlalu pendek dan belum ada lelang pekerjaan, maka diundur pada tahun 2017 mendatang.
Dengan pengunduran waktu palaksanaan tersebut tak menuai keberhasilan. Justru malah berakibat fatal karena dana senilai Rp10 Miliar ditarik kembali oleh Pemprov Jateng.
“Akibatnya tidak bisa dipastikan sampai kapan lagi pembangunan Pasar Induk Cepu akan dilakukan pembangunannya,†ungkap Maskur, kepada suarabanyuurip.com, Kamis (10/11/2016).
Ditambah, saat ini telah dilaksanakan pembangunan Pasar Induk Blora yang tengah berjalan dan tentunya menjadi hambatan untuk dilakukan pembangunan Pasar Induk Cepu.
“Sekarag pembangunan kita fokus di pasar Induk Blora dulu,†ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dana yang telah disiapkan untuk melakukan renovasi Pasar Induk Cepu tidak mencukupi.
“Masih ada kekurangan Rp16 miliar. Karena total anggaran yang dibutuhkan untuk renovasi Pasar Induk Cepu kurang lebih sebesar Rp26 miliiar. Sedangkan jangka waktu pembangunan 2 sampai 3 tahun,†kata Maskur.
Pihaknya mengaku, khawatir jika dipaksakan renovasi dilakukan hanya dengan anggaran dana Rp10 miliar tersebut tidak ada kelanjutan pembangunannya, dan tidak menutup kemungkinan pasar akan mangkrak.
“Untuk gambar Pasar Induk Cepu yang sudah ada akan diajukan ke Pemerintah Pusat untuk mendapatkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). (ams)