SuaraBanyuurip.com -Â Ali Imron
Tuban– Sejumlah kios penyedia Solar oplosan di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sampai awal tahun 2017 mulai berkurang. Saat ini masih ada sekira 12 kios Solar yang disinyalir ilegal masih beroperasi di sepanjang Jalur Pantura Kecamatan Bancar.
“Banyak yang tutup kios Solar disini kabarnya jarang perengkek yang mengirim,” kata pria asal Kecamatan Bancar yang enggan disebut identitasnya kepada suarabanyuurip.com, ketika dijumpai di dekat TPI Bancar, Jumat, (6/1/2017).
Berbeda dengan tahun 2016 lalu, di Kecamatan Bancar saja pada bulan Agustus 2016 masih ada 43 kios, 19 diantaranya di Desa Sukolilo. Sedangkan 2 kios Solar di Kecamatan Tambakboyo kini tak satupun  beroperasi.
“Paling banyak ada di Desa Sukolilo, Bancar masih ada 6 kios,†imbuh pria ramah itu.
Sementara, Kasubag Humas Polres Tuban, AKP Elis Suendayati, ketika dikonfirmasi hal ini belum dapat menjelaskan skema apa yang bakal digunakan untuk menertibkan sisa kios Solar ilegal di Jalur Pantura. Selama tahun 2016 jajaran Polres Tuban terus menghimbau pemilik kios, dan menertibkannya.
“Untuk tahun 2017 akan kami koordinasikan dulu dengan Satrekrim,†sambung perempuan humanis tersebut.
Pantuan langsung suarabanyuurip.com di lokasi, rata-rata kios Solar berukuran 6×2 meter, di salah satu dinding yang berbahan dasar sesek atau anyaman bambu ada tulisan nomornya, serta banyak drum solar dilengkapi selang pengisiannya.
Tak hanya di Kabupaten Tuban, kios Solar oplosan juga marak di perbatasan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Tercatat masih ada enam kios yang beroperasi di sekitar jembatan timbang Kecamatan Sarang, Rembang. (Aim)