SuaraBanyuurip.com – Ahmad Sampurno
Blora – Setelah sekian lama rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terbengkalai tanpa kejelasan, akhirnya fasilitas itu akan segera ditempati oleh warga pada pertengah Februari ini.
Staf Dinas Perumahan, Pemukiman dan Perhubungan Blora, Sunarko, Â yang bertugas di Rusunawa Cepu, menyatakan, jika hingga saat ini rusunawa tersebut belum diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora oleh Pemerintah Pusat. Sehingga untuk perawatan masih menjadi tanggung jawab kontraktor.Â
 “Untuk Listrik juga masih menjadi tanggung jawab pusat dalam pembayarannya. Air dan Listrik sudah menyala,†katanya kepada suarabanyuurip.com, Jumat (11/2/2017) kemarin.
Menurutnya, warga   di Kelurahan Tambakromo dan Balun Kecamatan Cepu telah melakukan pendaftaran serta mengumpulkan berkas persyaratan.
“Kami tengah memverifikasi. Total ada 63 pendaftar, baik dari Tambakromo, Balun dan Keluarahan Cepu. Bahkan ada satu orang yang berasal dari Kecamatan Kedungtuban,†jelas Sunarko.
Dia menambahkan, ada skala prioritas warga yang diperbolehkan untuk menempati rusunawa. Yakni warga dengan penghasilan di bawah Rp2 juta.
“Seperti tukang becak, pemulung, pedangang, dan lainnya. Rencananya pada tanggal 15 Februari sudah harus ditempati,†ujarnya.
Pihaknya mengaku kesulitan untuk mengetahui penghasilan para pendaftar. Pasalnya, kebanyakan dari meraka tidak ada slip. “Kalau pegawai seperti kita akan mudah untuk mengetahuiya,†tuturnya.
Pada rusunawa tersebut juga disiapkan bagi kaum difabel yang berada di lantai dasar. “Khusunya untuk kaki dan buta mata. Ada tiga ruang yang telah kami siapkan,†ucapnya.
Sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbub) yang mengatur rusunawa tariff sewa telah ditentukan. Untuk difabel perbulan hanya Rp50.000. Lantai 2 Rp125.000, lantai 3 Rp100.00, lantai 4 Rp75.000 dan lantai 5 Rp50.000. (ams)