Mahasiswa UPN Kunjungi Lapangan Banyuurip

mahasiswa UPN yogyakarta

SuaraBanyuurip.com - Samian Sasongko

Bojonegoro – Tak kurang dari 20 Mahasiswa Fakultas Teknik Perminyakan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta melakukan kunjungan belajar ke Lapangan minyak Banyuurip, Blok Cepu, di Kecamatan gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (8/2/2018). Rombongan Mahasiswa Teknik Perminyakan diterima oleh Disjon Tindaje, Competency Assurance Standard Coordinator di Departemen Training ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

Mereka berbangga hati dalam kunjungannya tersebut. Pasalnya, beberapa alumni kampus negeri ini telah sukses meniti karir di perusahaan migas.

“Hari ini kita kunjungan ke Lapangan Banyu Urip, dan ternyata yang menerima alumni UPN juga,” ucap Ravino Ichsan, mahasiswa yang turut bersama 20 temannya yang lain.

Hal serupa diakui Abi Nugraha, mahasiswa semester 6 ini. Dia mengaku bangga dengan seniornya. Disisi lain, dia juga semakin bersemangat untuk menekuni dunia migas. “Di Lapangan Banyu Urip ini saya banyak belajar,” ucapnya bersemangat.

“Orang Indonesia harus unggul dalam mengelola migas, maka belajarlah yang tekun dan giat,” tutur Disjon dalam pemaparannya.

Disjon, mengungkapkan berbagi cerita mengenai pengalamannya selama puluhan tahun di industri migas. Untuk bisa bersaing di dunia internasional, dia menyarankan agar mahasiswa menguasai bahasa Inggris.

“Bahasa ini penting sekali, karena perlu diakui bahwa saat ini teknologi masih dikuasai negara-negara luar,” katanya.

Disjon juga memberikan pemaparan tentang kegiatan operasi di Lapangan Banyu Urip. Selepas itu, mahasiswa diajak berkeliling lokasi dan melihat fasilitas secara dekat.

“Kegiatan seperti ini sering kita lakukan untuk mengenalkan kegiatan kita kepada masyarakat,” kata juru bicara EMCL, Rexy Mawardijaya, yang hadir bersama mahasiswa UPN Yogyakarta.

Rexy menjelaskan, EMCL sangat mengapresiasi dukungan masyarakat terhadap kesuksesan proyek Lapangan Banyu Urip selama ini. Menurut dia, dukungan tersebut bisa diperoleh jika masyarakat tahu dan mengenal Lapangan Banyu Urip. Mulai dari wujudnya, hingga bagaimana EMCL menerapkan standard yang tinggi dalam operasinya.

“Salah satu cara mengenalkan ya dengan kunjungan seperti ini,” imbuhnya.

Kata Rexy, kunjungan masyarakat semacam ini sudah rutin dilakukan sejak dua tahun yang lalu. Mulai dari kalangan mahasiswa, pelajar, guru, ibu-ibu PKK, kepala desa, dinas pemerintahan, organisasi masyarakat, dan lain-lain.

“Tidak setiap saat orang bisa kesini, karena aspek keselamatan. Operasi hulu migas ini penuh resiko, keselamatan yang paling utama,” tegasnya.(sam)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *