SuaraBanyuurip.com -Â Ali Imron
Tuban-Â Selama dua jam mulai pukul 06:00 WIB sampai 08:00 WIB, jalur utama produksi Semen Gresik Kerja Sama Operasional (KSO) Semen Indonesia diblokir warga Temaji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI). Pemblokiran tersebut, karena tenaga kerja di timbangan SG belum merata untuk warga ring 1.
“Tak satupun warga Temaji kerja di timbangan SG,” ujar warga asli Temaji, Kabul (45), kepada suarabanyuurip.com, di lokasi pemblokiran, Senin (12/3/2018).
Kabul merasa kecewa dengan manajemen SG, karena dari 200 tenaga bongkar timbangan tak satupun melibatkan warga Temaji. Rata-rata didominasi oleh warga Mliwang, Kecamatan Kerek, Desa Karangasem, dan sebagian dari Dusun Boro, Desa Socorejo, Kecamatan Jenu.Â
Bersama warga lainnya, Kabul akan melakukan pemblokiran jalur utama satu arah dari Utara menuju timbangan selama tuntutan belum dipenuhi. Berapapun jumlah tenaga bongkar yang direkrut, tidak dipersoalkannya.Â
“Kami akan blokir sampai pihak SG memenuhi,” tegasnya.Â
Menyikapi aksi blokade objek vital nasional hari ini, Kasatintelkam Polres Tuban, AKP Sholeh, mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak SG. Perwakilan manajemen semen milik BUMN yang beroperasi di Desa Sumberarum, Kerek, bersedia menemui massa.Â
“Mereka bersedia mediasi dengan warga Temaji,” sergahnya.Â
Pantauan di lokasi, pada pukul 07:00 WIB sempat ricuh antara massa dengan polisi. Tak lama, Kabag Ops, Kompol Dody didampingi Kapolsek Jenu, AKP Elis Suendayati ngobrol dengan GMBI. Polisi meminta warga tidak memblokir jalan di objek vital, namun tidak diindahkan massa.
Hingga berita ini diterbitkan, suarabanyuurip.com masih berupaya mendapatkan konfirmasi dari pihak perusahaan terkait aksi tersebut.(aim)Â