Surimi Tuban Kuasai 80% Pasar Ekspor Asia

Pabrik pengolahan ikan tuban

SuaraBanyuurip.com – Ali Imron

Tuban – Produk olahan hasil perikanan berupa Surimi (Sari daging ikan) milik PT Kelola Mina Laut (KML) atau KML Food  yang berada di Desa Sobontoro, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sudah menguasai 80 persen pasar ekspor Asia. Mulai Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Cina, Thailand, Singapore, dan Malaysia.

“Sari daging ikan di Tuban 80% menguasai pasar ekspor Asia,” ujar Presiden Direktur PT. KML, Ir. Mohammad Nadjikh, kepada suarabanyuurip.com, Kamis (17/5/2018).

Pabrik Tuban berkapasitas ekspor 15 sampai 20 kontainer tiap bulannya. Satu kontainer berisi 25 ton Surimi dari bahan ikan 100 ton. Otomatis  pabrik ini sedikitnya mengolah 1500 sampai 2000 ton ikan, dari berbagai jenis yang didapatkan dari Rembang, Juwana, Brondong, Palang, Glondong dan Bulu.

Pria yang memulai bisnis olahan produk perikanan di Tuban berupa Teri Nasi ini, menjelaskan, saat ini bahan baku ikan dari nelayan Tuban masih kurang, sehingga di ambilkan dari Lamongan dan Rembang. Harapannya kedepan bisa bertambah, karena pada dasarnya disepanjang pantura jika ikan di tangkap dengan baik bisa menjadi devisa baru bagi daerah.

Dalam kondisi tersebut, PT. KML tidak pernah berpuas diri. Pihaknya selalu berfikir untuk dapat memiliki nilai tambah bagi perusahannya. Jika perusahaan lainnya mengekspor bahan perikanan mentah yang dibekukan, tidak dengan KML Food yang semua hasill produksinya di olah terlebih dulu atau minimal menjadi setengah jadi baru di ekspor.

Baca Juga :   Jawa Timur Raih Dua Penghargaan KPPU 2023

“Saat ini KML Food sudah memiliki 56 perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia, tahun depan akan ada tambahan 4 sampai 5 pabrik lagi, salah satunya di Tuban,” jelasnya.

Saat ini karyawan KML Food di Tuban sebanyak 500 orang, yang dibagi 300 orang pengolah Surimi di Pabrik baru, dan sisanya di pabrik lama yang di fungsikan sebagai tempat mengupas udang dengan kapasitas 7 sampai 10 ton yang selanjutnya dikirim di Pabrik Gresik untuk pembekuan dan di ekspor.

Sementara itu, rencananya melalui pabrik Kirana Food Internasional yang akan dibangun di Kecamatan Plumpang, akan membutukan karyawan sebesar 5000 orang. Pabrik ini akan mengolah Produk olahan ikan jadi, yang langsung di pasarkan di supermarket di seluruh dunia.

Bupati Tuban, Fathul Huda, memberikan apresiasinya terhadap KML Food yang telah dapat memberikan manfaat kepada nelayan Tuban dan juga membuka lapangan tenaga kerja bagi masyarakat. Yang patut dibanggakan dari perusahaan ini, bisa go internasional lebih dari 40 negara.

“Saya apresiasi masih ada perusahaan yang bukan hanya berorientasi bisnis semata, tetapi sesuai dengan  visi misinya mengutamakan pemberdayaan kepada masyarakat,” sergah Bupati dua periode ini.

Dibalik itu semua, hasil blusukan Bupati ke nelayan beberapa waktu terakhir, masih mendapati nasib mereka yang belum menguntungkan. Dimana grafik kesejahteraan nelayan belum membaik.

“Untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, yang paling tepat adalah yang perempuan bekerja di pengolahan ikan dan yang  laki-laki melaut,” terangnya.

Baca Juga :   Pandemi Corona : Pedagang Pasar Bojonegoro Digelontor Rp20 Miliar

Jika menilik kebutuhan bahan baku untuk KML Food yang masih kurang dari Tuban sehingga masih di pasok dari Lamongan dan Rembang, Bupati berharap ada kajian yang jelas. Sehingga dapat ditentukan permasalahan dan akhirnya di temukan solusi untuk mencukupi kebutuhan bahan baku.

“Harapannya Tuban akan surprlus ikan seperti pada surplus hasil pertanian dan peternakan, sehingga nelayan juga semakin sejahtera,” pintanya.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan, Amenan, mengungkapkan, bahwa instansinya akan konsentrasi melakukan kerjasama dan sinkronisasi serta sinergi dengan perusahaan pengolah hasil perikanan. Melalui kerjasama ini, akan dapat dipetakan dengan jelas kebutuhan ikan yang di butuhkan oleh perusahaan.

Melihat hal ini tentu pasar bukan menjadi masalah lagi, karena semua hasil tangkapan ikan dari nelayan bisa dimasukkan ke perusahaan. Dapat dilihat dari fakta terdapat potensi besar, bukan hanya tenaga kerja tapi juga kepastian pasar produk perikanan yang berimbas pada meningkatnya ekonomi nelayan.

“Yang ujung-ujungnya dapat mengurangi kemiskinan di Kabupaten Tuban,” tandasnya.

Pada pekan ini, Bupati Tuban secara simbolis memberangkatkan 3 kontainer Surimi yang akan di Ekspor di Cina, Thailand dan Jepang. Bupati juga berkesempatan melihat langsung produksi pembuatan Surimi. (Aim)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *