SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro – Operator Lapangan Sukowati, Blok Tuban, Pertamina EP Aset 4, memastikan, penyebab matinya tanaman Sutomo, petani asal Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, bukan dari limbah yang dikeluarkan melalui pipa di Pad A.
“Pipa tersebut, bukan untuk limbah. Tapi drainase,” kata HSSE Sukowati Field, Jason Purba, kepada Suarabanyuurip.com, Senin (3/9/2018).
Menurut Jason, dari tes yang dilakukan, baku mutu air dari pipa Pad A masih dalam baku mutu yakni pH 7,6 yang menunjukkan masih dalam kondisi netral dan tidak terkontaminasi.
“Kami juga melihat, banyak lahan warga yang menggunakan air dari saluran Pad A tidak kering dan mati,” tukasnya.
Pihaknya mengaku, setiap bulan mengambil sampling air untuk dikirimkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten, DLH Provinsi, juga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Hari ini, kami sudah bertemu dengan pemilik sawah dan perangkat desa untuk mengakomodir dan menyampaikan penjelasan terkait hal ini,” pungkasnya.
Di beritakan sebelumnya, Sutomo menduga, air sungai yang digunakan untuk mengairi sawahnya tersebut tercemar limbah dari Pad A yang dikeluarkan melalui pipa besar yang menjulur di atas sungai.
Pada awal bulan Agustus 2018, tanaman padi miliknya tumbuh subur seperti halnya kondisi tanaman lainnya yang diairi menggunakan air sumur. Namun karena musim kemarau, air sumur tidak lagi mencukupi. Sehingga dengan terpaksa menggunakan air sungai yang terletak di sebelah timur untuk pengairan.
Setelah dia menggunakan air sungai itu semakin lama daun tanaman padi semakin kering dan mati.(rien)Â