SuaraBanyuurip.com -Â Ali Imron
Tuban-Â Kemarau panjang tahun 2018, telah menyebabkan 43 desa di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih. Diantara desa tersebut, berada di sekitar wilayah eksploitasi maupun jalur distribusi pipa Migas dan tambang semen BUMN.Â
“43 desa sekarang mendapat droping air dari Pemkab Tuban,” ujar Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Joko Ludiono, kepada suarabanyuurip.com, Jumat (5/10/2018).
Mantan Camat Widang ini, menjelaskan kalau krisis air di wilayahnya bukan karena fenomena El-Nino, melainkan hanya musim kemarau panjang. Kondisi ini tak hanya terjadi di Bumi Wali, tapi juga melanda daerah lain di Jawa Timur.Â
Diakui jika jumlah desa yang mendapat droping tahun ini, jumlahnya nyaris sama dengan tahun 2015 silam. Kemarau 2015 dipengaruhi El-Nino, dan membuat 45 desa kekeringan air.Â
“Geografis Tuban rata-rata batuan kapur. Setiap kemarau sumber air menurun,” terang mantan Camat Grabagan.Â
Adapun desa sekitar Migas yang mengalami krisis air meliputi, sekitar Lapangan Migas Tapen di Kecamatan Senori mulai Desa Sidoharjo, Medalem, Sendang, Jatisari, Wanglukulon, Wangluwetan, Rayung, Leran, dan Kaligede.Â
Kemudian desa sekitar Lapangan Migas Gegunung, di Kecamatan Singgahan yakni Desa Mulyoagung. Sekitar Lapangan Migas Tawun di Kecamatan Bangilan, ada Desa Kumpulrejo dan Kedungjambangan.Â
Kekeringan juga melanda sekitar Lapangan Migas Mudi di Kecamatan Soko meliputi Desa Jati dan Prambontegayang. Sedangkan sekitar jalur distribusi pipa minyak Blok Cepu di Kecamatan Rengel ada Desa Sawahan, Maibit, dan Punggulrejo.Â
Adapun krisis air di sekitar perusahaan tambang PT Semen Gresik (SG) di Kecamatan Kerek, ada Desa Gaji dan Sidonganti. Di Kecamatan Montong yang didroping air Desa Maindu, Nguluhan, dan Guwoterus. Krisis di Kecamatan Parengan mencakup Desa Brangkal, Parangbatu, Sembung, Sukorejo, Pacing, Kumpulrejo, Dagangan, Margorejo, dan Selogabus.
Di Kecamatan Jatirogo meliputi Desa Sadang, Bader, dan Jatiklabang. Juga Kecamatan Semanding Desa Genaharjo, Sembungrejo, Ngino, Prunggahan Kulon, dan Jadi. Kecamatan Grabagan mencakup Desa Ngandong, Grabagan, Gesikan, dan Waleran.Â
“Jumlah Kepala Keluarga (KK) terbanyak 1.330 di Desa Medalem, Kecamatan Senori. KK paling sedikit 35 di Desa Punggulrejo, Kecamatan Rengel,” tegas pria berkacamatan bening ini.Â
Perihal krisis air bersih di sekitar jalur distribusi pipa minyak Blok Cepu, dibenarkan Kades Sawahan, Kecamatan Rengel, Sunarto. Ada satu dusun di wilayahnya yang air bersihnya, tak mampu ditopang oleh desa.Â
“Desa kuwalahan karena satu dusun ini saat penghujan maupun kemarau butuh air bersih. Disaat banjir selalu terendam,” sambung Kades humanis ini.Â
Dikarenakan sumber air kecil, dan dirasa desa tak mampu menyuplai. Akhirnya Pemdes mengajukan ke BPBD Tuban melalui koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Rengel. (aim)