SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro -Â Sebanyak 21 perempuan pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Bojonegoro, Jawa Timur, mengikuti Festival Inspirasi Perempuan yang dilaksanakan di Pusat Industri Kreatif (PIK), Kamis (15/11/2018). Acara ini untuk memperluas kapasitas dan jejaring mereka.Â
Festival ini merupakan rangkaian pelatihan 21 perempuan pengusaha yang mendapatkan pelatihan intensif dalam bidang manajemen usaha, termasuk pengelolaan keuangan dan sumber daya, serta kecakapan dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produk melalu pola pemasaran yang tepat.Â
Pelatihan yang dilaksanakan seminggu pada 9 – 13 April 2018 lalu diikuti 21 perempuan pengusaha dengan beragam sektor usaha, mulai dari kerajinan kayu sampai usaha ternak. Pelatihan bertajuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Unggulan ini merupakan pelatihan kedua dari prakarsa Ikatan Wanita Indonesia Memimpin (IWIM) bersama ExxonMobil Indonesia yang didukung SKK Migas.
Ngaisah, perajin kripik ares pisang asal Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, mengaku senang dengan pelatihan yang diberikan karena dapat meningkatkan pengetahuannya dalam mengelola keuangan, meningkatkan kualitas produk dan menambah jejaring untuk pemasaran.
“Seperti kemasan ini kita mendapat pendampingan dari ExxonMobil. Sebelumnya hanya dikemas biasa,” ucapnya.
Perempuan 44 tahun ini memulai merintis usahanya pada April 2017. Usaha kecil ini berawal dari niat untuk membantu  ekonomi keluarga. Suaminya hanya bekerja sebagai petani.Â
“Saat itu saya berpikir membuat usaha kecil-kecilan apa yang bahan bakunya mudah. Akhirnya saya memilih ares pisang yang selama ini hanya menjadi limbah dan mudah ditemukan di lingkungan sekitar,” tuturnya sambil menunjukkan Keripik Ares Pisang buatannya di Gedung PIK.
Saat ini Ngaisah bisa memproduksi tiga kilogram keripik ares pisang dalam sehari. Pemasarannya sebagian besar di wilayah Bojonegoro.
“Tapi pernah juga mendapat pesanan dari Bali dan Jakarta,” ucapnya.Â
Sebungkus Keripik Ares Pisang milik Ngaisah dijual seharga Rp 10 ribu. SuaraBanyuurip.com menyempatkan membeli sebungkus untuk mengetahui rasanya,”Renyah, dan gurih.”
Thilma Komaling dari IWIM, sebagai pemrakarsa menyatakan, dalam kepemimpinan perempuan, masalah yang timbul lebih rumit dari sekedar mengatur usaha atau menjalani karir. Namun perempuan perlu menjadikan dirinya sebagai pandu untuk keluarga dan komunitas sekitarnya.
Hal inilah yang secara terperinci disiapkan melalui modul pembelajaran yang ringan namun tepat sasaran. Dua hal kunci yang membuat program ini unik adalah peningkatan kapasitas dalam pelatihan dan penguatan jejaring melalui acara festival.Â
“Kami berharap, dari Bojonegoro, gaung dan pesan Wanita Indonesia Memimpin dapat menjadi tonggak inspirasi untuk masyarakat Indonesia,” ujar Thilma Komaling. Â
President ExxonMobil Indonesia Louise McKenzie mengatakan, “Ketika kita memberdayakan kaum perempuan, kita membangun peradaban.” Â
“ExxonMobil Indonesia mewujudkan dukungan kepada pemberdayaan perempuan melalui banyak program, salah satunya melalui kepemimpinan perempuan,” lanjut Louise.
Festival Inspirasi Perempuan ini terbuka untuk umum. Para pengunjung dapat secara bebas berkonsultasi mengenai usaha mereka pada gerai konsultasi yang tersedia. Beberapa topik yang diusung di antaranya adalah investasi dan manajemen keuangan, sosial media dan konten untuk pemasaran online serta pemantapan kapasitas dalam kepemimpinan.Â
Konsultasi dilaksanakan oleh para mitra, di antaranya adalah Bank Negara Indonesia – BNI 46, Koperasi Mitra Dhuafa – KOMIDA, ukmindonesia.id dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja – Disperinaker Bojonegoro.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bojonegoro, Adie Witjaksono mengapresiasi festival ini. Menurutnya melalui kegiatan ini perempuan Bojonegoro bisa menjadi lebih berdaya, mandiri dan pemimpin. Baik itu dari sisi keterampilan, maupun pendidikan.
“Saya harapkan kedepan perempuan yang mengikuti kegiatan ini tidak hanya 20 atau 30, tapi perempuan se Kabupaten Bojonegoro dengan pola-pola wilayah tertentu,” sambung Adie, sapaan akrab Adi Witjaksono di temui di Gedung PIK Bojonegoro.(rien)