Bedah Buku Ranggalawe Sang Penakluk Mongol

Bedah buku Ranggalawe

SuaraBanyuurip.com – Hidayatul Khoiriyah

Tuban – Dewan Kesenian Tuban (DKT) Komite Sastra menggelar bedah buku Ranggalawe Sang Penakluk Mongol, karya penulis asal Bumi Ronggolawe-Tuban, Makinuddin Samin, Sabtu, (26/1/2019) di lantai 3 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiah Makdum Ibrahim (Stitma) Tuban, Jawa Timur.

Lima puluh lebih peserta memenuhi ruangan dalam kegiatan bertema Sejarah sebagai Pembangun Mentalitas Bangsa itu, dari berbagai kalangan dan sejumlah komunitas literasi di Tuban.

Tujuannya untuk mengetahui dan memperdalam pengetahuan tentang novel yang mengangkat kisah tokoh legendaris kebanggaan Tuban, yakni Ronggolawe yang dihadiri langsung oleh penulisnya, Makinuddin Samin.

Pengurus DKT, Widayaka, mengungkapkan, kegiatan tersebut dapat memupuk mindset pembaca atau kalangan luas untuk dapat lebih memahami teladan Ronggolawe sebagai tokoh kebanggaan masyarakat Tuban secara khusus.

“Dari sastra kita bisa mengubah mindset, sehingga tokoh Ronggolawe ini bisa kita temukan teladannya lebih detail dan mendalam,” ujar Dramawan yang akrab disapa Pak Wik kepada Suarabanyuurip.com disela-sela acara.

Di sambung oleh Kumaidi selaku komite sastra DKT, tujuan kegiatan tersebut agar dapat mengenalkan kearifan lokal penulis Tuban dapat melebarkan sayap hingga nasional dengan mengangkat kearifan lokal dari sudut pandang kabupaten dengan 20 kecamatan.

“Makanya kami memilih tema sejarah sebagai pembangun mentalitas bangsa,” terang pegiat sastra dari Widang itu.

Salah satu peserta, Tutut Handayani mengaku, tertarik mengikuti kegiatan bedah buku tersebut untuk lebih mengenal dan mendalami buku hasil karya putra Tuban.

“Hidup harus ada perubahan, saya ingin mendalami itu salah satunya dengan mengikuti acara seperti bedah buku ini,” aku Tutut Handayani mahasiswi semester 5 di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia itu.

Selain menghadirkan penulis secara langsung yakni Makinuddin Samin, dihadirkan pula narasumber sebagai pembanding dan pelengkap bedah buku. Di antaranya Kyai Joyo Juwoto sebagai penulis dan budayawan Tuban, serta Suantoko selaku dosen dan peneliti sastra. (hida) 

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *