SuaraBanyuurip.com – Ahmad Sampurno
Blora – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, berencana akan membangun Jembatan penghubung Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dengan Kabupaten Bojonegoro, sepanjang sekira 150 meter x 9 meter.
Jembatan yang melintasi Sungai Bengawan Solo, tepatnya melintang dari Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro, menuju wilayah Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Blora, akan menelan anggaran sebesar Rp98 miliar.
“Pembangunannya nanti sepenuhnya akan dilaksanakan dan dibiayai oleh Pemkab Bojonegoro dengan pagu anggaran kurang lebih Rp98 miliar,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Blora, Samgautama Karnajaya MT, kepada Suarabanyuurip.com, Kamis (30/5/2019).
Selain memiliki tugas untuk membuat dokumen perencanaan Detail Engineering Design (DED), yang kemudian hasilnya diserahkan ke Pemkab Bojonegoro, Blora juga harus membebaskan lahan untuk kebutuhan tiang penyangga bagunan tepi jembatan.
“Mungkin sekira 10 x 12 meter, yang nantinya dihibahkan ke Bojonegoro,” jelasnya.
Bupati Blora, Djoko Nugroho, menyampaikan, keberadaan jembatan yang akan melintang di atas Sungai Bengawan Solo ini sudah lama menjadi impian masyarakat Blora Selatan. Khususnya Kecamatan Kradenan, Randublatung, sebagian Kedungtuban dan Jati.
Selama ini warga di kawasan Blora Selatan ketika ingin ke Ngraho dan Ngawi harus berputar puluhan kilometer melalui Cepu-Padangan. Dengan adanya jembatan ini maka akan memangkas waktu dan biaya yang besar, sehingga perekonomian di wilayah tersebut bisa lebih meningkat.
“Apalagi Kradenan dan sekitarnya ini merupakan lumbung padinya Blora,†lanjut Bupati.
Sementara Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah juga menyampaikan hal yang sama. Dia mengatakan, bahwa pembangunan jembatan antar kabupaten ini merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat.
“Alhamdulillah ikhtiar kita bersama sudah sampai satu tahap yang penting. Ini semua sebagai wujud pelayanan kepada seluruh masyarakat baik Blora maupun Bojonegoro. Kawasan perbatasan menjadi perhatian kita bersama,†ujarnya.
Sekadar diketahui, proses pembahasan pembangunan Jembatan ini sudah beberapa kali dilakukan antara Pemkab Blora dan Bojonegoro. Bahkan pada bulan November 2018 lalu Bupati Blora didampingi Wakil Bupati, mengajak Bupati Bojonegoro menyeberang Sungai Bengawan Solo dari Medalem, Kecamatan Kradenan, menuju Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, untuk meninjau langsung calon lokasi pembangunan jembatan.(ams)