SuaraBanyuurip.com – Ahmad Sampurno
Blora – Ongkos angkut minyak mentah sumur tua di wilayah Kabupaten Blora Jawa Tengah, alami kenaikan diatas Rp100 untuk setiap liternya di Bulan Oktober 2019 ini. Dibanding dengan bulan September lalu.
Informasi dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Blora, PT Blora Patra Energi (BPE), tarif imbal jasa periode Oktober sebesar Rp3.520,67 per liter.
“Tarif bulani ini naik sebesar Rp188,98 per liter dibanding bulan sebelumnya,†ujar Dirut PT BPE, Christian Prasetya, kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (8/10/2019).Â
Sementara, jumlah produksi minyak mentah cenderung stabil dari setiap lapangan BPE. Baik dari lapangan Semanggi di Kecamatan Jepon maupun Lapangan Ledok di Kecamatan Sambong. Keduanya berada di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.Â
Adapun selama tiga bulan terakhir, untuk Lapangan Ledok jumlah produksi bulan Juli sebanyak 753.000 liter, bulan Agustus sebanyak 736.000 liter, dan bulan September sebanyak 711.000 liter. Sedangkan untuk Lapangan Semanggi, produksi pada bulan Juli sebanyak 30.000 liter, bulan Agustus sebanyak 34.000 liter dan bulan September sebanyak 25.000 liter.Â
“Produksi memang naik turun. Tapi cenderung stabil,†jelasnya.Â
Dalam usahanya itu, BPE bekerja sama dengan Perkumpulan Penambang Minyak Sumur Timba (PPMST) untuk lapangan Ledok, dengan jumlah sumur sebanyak 196 titik. Sedangkan di Semanggi, BPE bekerja sama dengan Perkumpulan Penambang Semanggi-Banyuasin dengan jumlah sumur sebanyak 80 titik.Â
Goverment & PR Staff Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Intan Anindita Putri, membenarkan kenaikan tarif tersebut dibanding bulan sebelumnya.
“Ya benar, tarif ongkos angkut bulani ini naik sebesar Rp188,98 per liter,†ungkapnya.(ams)