Diduga Dibuangi Limbah Industri, Warga Datangi Kantor Desa Gagakan

Sungai Gagakan Blora dibuangi limbah industri

SuaraBanyuurip.com – Ahmad Sampurno

Blora – Warga Dusun Secang, Desa Gagakan, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sempat dihebohkan dengan bau menyengat dari kali (sungai). Bau tersebut diduga berasal dari limbah cair yang dibuang dengan menggunakan truk tangki oleh oknum warga setempat. Diduga Limbah berasal dari industri atau dari sumur tua.

Hal itu membuat warga geram, hingga mengadukan ke Polsek Sambong. Aduan itu ditanggapi lalu diminta untuk ditindiklanjuti ditingkat desa. Supaya diselesaikan ditingkat desa.

Minggu (27/10/2019), puluhan warga mendatangi Kantor Desa Gagakan untuk mengadukan hal itu. Dari pertemuan antara warga dan oknum warga bernisial M yang diduga sebagai pelaku pembuangan limbah membuat kesepakatan. Selain tidak mengulangi juga dikenai kewajiban membayar denda dan membersihkan limbah yang dibuang di kali.

“Sekarang persoalan sudah selesai. Oknum warga kami itu, juga ada itikad baik untuk memenuhi kewajibannya. Termasuk menyedot dan membersihkan limbah,” kata Kepala Desa Gagakan, Sugiarto, Senin (28/10/2019).

Menurutnya, tidak diketahui secara pasti asal limbah tersebut. Hanya saja, baunya sangat menyengat.

“Bau itulah yang membuat warga bereaksi,” tandasnya.

Warga sempat menduga, limbah itu berasal dari kawasan sumur tua Ledok. Tapi, setelah pihak dari perkumpulan Penambang Sumur Tua Ledok melakukan pengecekan ternyata dipastikan itu bukan limbah dari Ledok.

“Dari ketua perkumpulan penambang sudah datang ke lokasi untuk mengecek langsung. Hasilnya dinyatakan limbah bukan berasal dari Ledok,” kata dia.

Sugiarto menambahkan, geramnya warga bisa dimaklumi. Karena sungai yang dibuangi limbah cair itu saat musim kemarau seperti sekarang ini, airnya dimanfaatkan warga untuk mengairi tanaman.

Informasi dihimpun, dari sumber yang dipercaya, limbah itu berasal dari Jawa Timur. Namun, oknum warga pembuang limbah tidak menyebutkan secara pasti. Diharapkan sangsi yang diberikan bisa memberikan efek jera bagi pelaku.

“Jadi, limbah itu diangkut dengan truk tangki berwarna merah putih seperti pengangkut minyak mentah. Pengakuan dari pelaku, katanya dari wilayah timur,” ungkap pria yang enggan diungkap identitasnya ini.

Pantauan di lokasi, warna air bewarna coklat. Ada bekas limbah yang dibuang. Material selang masih tertinggal yang digunakan untuk menyedot limbah. Bau air yang keluar dari selang tersebut memang menyengat.

Terpisah Supraptono, Ketua Perkumpulan Penambang Sumur Timba Ledok, mengaku datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan limbah.

“Saat itu saya hanya memastikan saja. Ternyata itu memang bukan limbah dari Ledok,” ucapnya melalui sambungan telepon.(ams) 

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *