Uji Coba Bandara Ngloram Tertunda

Uji Coba Bandara Ngloram Tertunda

SuaraBanyuurip.com - Ahmad Sampurno

Blora – Uji coba Bandara Ngloram di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang semula direncanakan pada akhir tahun 2019 lalu, tertunda. Penyebabnya, masih perlu persiapan administrasi dan teknis dalam operasi penerbangan. Namun, secara umum konstruksi landasan pacu sudah siap untuk landing maupun take off.

Kepala Satuan Pelaksanana Bandara Ngloram, Abdul Rozzaq, menyampaikan, belum dilaksanakannya uji coba karena regulasi pengajuan Bandara Ngloram tertunda hingga beberapa bulan kedepan.

“Tidak serta merta bandara selesai langsung bisa digunakan. Tapi ada beberapa tahapan yang masih harus dipenuhi,” ujarnya saat berbincang dengan suarabanyuurip.com, Kamis (2/1/2020) sore di Cepu. 

Ditanya kapan Bandara Ngloram bisa dilakukan uji coba, dirinya belum bisa menjelaskan. Masih menunggu verifikasi pihak berwenang

“Sebab, tidak hanya satu bandara yang perlu dilakukan verifikasi,” ucapnya.

Penyebab lainnya, Bandara Ngloram selama 34 tahun mengalami mati suri. Sehingga butuh waktu untuk membukanya kembali.   

“Cukup lama bandara ini tidak lagi beroperasi,” ujarnya.

Banyak pihak yang menanyakan rencana uji coba maupun beroperasinya Bandara Ngloram setelah selesainya pembangunan tahap pertama. Menurut Rozzaq, itu menandakan masyarakat menggantungkan harapan bandara tersebut bisa segera beroperasi karena akan memberikan multiplier effect pada lingkungan sekitar.

“Kami berterima kasih atas dukungan Pemkab Blora dan Pemprov Jawa Tengah dan kami optimis, Bandara Ngloram ini bisa cepat berkembang,” tegasnya.   

Ada lima kabupaten yang berkepentingan dengan Bandara Ngloram untuk mendukung kegiatan industri maupun pariwisata. Diantaranya, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Ngawi sebagian, dan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, serta Kabupaten Rembang dan Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Bupati Blora Djoko Nugroho, sebelumnya mengungkapkan kebahagiaannya. Warga Blora, khususnya Cepu telah menanti lama bandara tersebut di darati pesawat.

“Penantian panjang ini akhir terwujud. Setelah menunggu 34 tahun, kita bakal melihat hilir mudik pesawat di sini,” sambung Kokok, panggilan akrab Bupati Blora saat  mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau Bandara Ngloram, beberapa waktu lalu.

Bandara Ngloram sudah ada sejak tahun 1980. Dibangun untuk mendukung pengembangan proyek-proyek pertambangan minyak dan gas (migas) di Blora dan sekitarnya.

Kali pertama pesawat yang mendarat di Bandara Ngloram adalah Presiden Soeharto. Namun empat tahun setelah itu, bandara tidak lagi beroperasi, hingga akhirnya Pemerintah memutuskan untuk membangun ulang bandara tersebut pada pertengahan 2018 silam.

“Ini akan jadi kebanggaan warga Blora. Jika kemarin-kemarin hanya untuk mainan anak-anak dan angon ternak, Insyaallah akhir tahun ini ada pesawat yang mendarat,” tutur Kokok.

Pada tahap awal ini, landasan pacu Bandara Ngloram yang dibangun sepanjang 1,2 km, dari panjang runway sebelumnya yang hanya sepanjang 900 meter. Untuk selanjutnya runway bakal diperpanjang hingga 2,6 Km. 

“Progresnya tanpa banyak bicara, Insyaallah bandara jadi. Blora akan punya bandara dan kawan-kawan di Bojonegoro, nanti kita pakai bareng-bareng,” pungkas Kokok.(ams)


»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *