SuaraBanyuurip.com -Â Ririn Wedia
Bojonegoro – Pembangunan Jembatan penghubung dua provinsi antara Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur- Kabupaten Blora, Jawa Tengah, segera dimulai. Pembangunan diawali peletakan batu pertama (Ground Breaking), Rabu (1/7/2020).
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah dan Wakil Bupati Blora, Arief Rohman. Dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) dan Forpimcam, serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari Kabupaten Bojonegoro dan Blora.Â
Jembatan yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo itu menghubungkan Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro – Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.Â
Jembatan tersebut merupakan jembatan keempat di atas sungai terpanjang di Pulau Jawa yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Tiga jembatan sebelumnya adalah Jembatan Kalitidu – Malo, Padangan – Kasiman, dan Bojonegoro – Trucuk.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang Bojonegoro, Retno Wulandari menjelaskan pembangunan jembatan tersebut menggunakan biaya APBD 2020 dari Kabupaten Blora dan Bojonegoro.Â
“Total pagunya Rp97.632. 864.000,” ujarnya saat paparan.Â
Maksud dan tujuan pembangunan jembatan tersebut untuk mendukung aksesbilitas masyarakat setempat dan sekitarnya. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga dan berdampak positif pada sektor ekonomi, sosial, jasa dan budaya serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Berkat support penuh dari Ibu Bupati Bojonegoro dan tentunya juga dukungan dari Pemerintah Kabupaten Blora, ijin pembangunan jembatan yang sempat dinanti-nantikan sudah keluar dari Kementrrian PUPR. Ground breaking ini sebagai titik awal pekerjaan pembangunan jembatan,” pungkasnya.
Jembatan Bojonegoro – Blora akan dibangun dengan rangka baja yang terdiri dari lima bentang menggunakan rangka baja tipe A. Pekerjaan dilaksanakan PT. Dwi Ponggo Seto dari Ponorogo, Jawa Timur.(rien)