Virtual Bamboo Festival, Cara Unik Kenalkan Wisata Beged di Tengah Pandemi

21794

SuaraBanyuurip.com -  Joko Kuncoro

Bojonegoro – Virtual Bamboo Festival digelar di Desa Beged Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mulai 28 – 30 Desember 2020. Acara ini digelar secara virtual, di wisata Pring Beged dengan mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan aturan pemerintah.

Sebelumnya penampilan telah direkam selama tiga hari mulai tanggal 28 hingga 30 Desember 2020. Dengan mengambil latar belakang wisata Pring Beged.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, Budiyanto mengapresiasi terhadap terobosan yang dilakukan warga Beged untuk memunculkan potensi desa bidang pariwisata.

“Saya sangat mengapresiasi kepada para pemuda yang telah melakukan terobosan yang kreatif dalam mengembangkan serta mempromosikan wisata dan kesenian di Kabupaten Bojonegoro melalui media virtual,” ujarnya, Kamis (31/12/2020).

Masih situasi pandemi, pihaknya menambahkan agar masyarakat tidak lupa harus tetap mengikuti protokol kesehatan, rajin mencuci tangan, serta menghindari kerumunan.

Acara diputar secara virtual pada Kamis, 31 Desember 2020 pukul 16.00 WIB di channel YouTube Jurnaba.co dengan menampilkan beberapa karya seni khas Bojonegoro dan Desa Beged. Kegiatan ini berasal dari inisiatif Komunitas Pring Beged (pemuda Desa Beged) dengan tujuan untuk mempromosikan identitas Desa Beged sebagai salah satu desa wisata penghasil kerajinan bambu di Indonesia.

Perlu diketahui bahwa Desa Beged memiliki sumber daya bambu yang sangat melimpah, sehingga hal ini membuat masyarakat setempat menjadikannya sebagai sumber utama mata pencaharian. Produk yang dihasilkan juga cukup beragam, namun pemuda desa setempat merasa masih belum cukup untuk dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Desa Beged.

Oleh karena itu Komunitas Pring Beged menggandeng Sanggar Sayap Jendela, Pemkab Bojonegoro, Exxon Mobil Cepu Ltd., dan Jurnaba untuk mengadakan pentas seni yang bertakjub “Virtual Bamboo Festival” sebagai bentuk pengenalan kepada dunia luar agar desa mereka lebih dikenal oleh wisatawan lokal maupun mancanegara sebagai salah satu tempat wisata andalan yang dapat dikunjungi.

Kedepan Komunitas Pring Beged akan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan wisata lokal lainnya seperti edukasi proses kerajinan bambu, wisata hutan bambu, dan pasar bambu. Selain itu juga mengembangkan kuliner tradisional khas desa, taman bermain khas bambu, dan festival budaya lokal “Nyandranan” atau sering dikenal dengan sedekah bumi.

External Affair Exxon Mobil Cepu Ltd, Ichwan Arifin mengatakan bahwa, EMCL selalu berkomitmen pada pengembangan masyarakat dalam tiga pilar yakni pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi.

“Oleh karena itu kami selalu mendukung kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan tiga hal tersebut seperti Virtual Bamboo Festival di Desa Beged,” ungkapnya.

Selain itu, Kepala Desa Beged Erdian Trihandoyo, sangat bangga dan mengapresiasi inisiatif Komunitas Pring Beged dalam rangka mengembangkan kesenian dan wisata khas Desa Beged.

“Harapannya kedepan komunitas dapat terus bekerjasama dengan pemerintah desa serta seluruh lapisan masyarakat untuk terus mengembangkan potensi wisata di Desa Beged,” harapnya.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *