SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Bermula dari hobi menggambar saat duduk di bangku sekolah dasar (SD), Rizal Budianto kini serius melukis dan menggambar sketsa wajah. Meski otodidak, kini karyanya lebih dari 200 lukisan. Ia juga mengikuti pameran lukisan yang digelar New Ciptarupa di gedung PCK Bojonegoro.
Rizal, sapaan akrabnya menuturkan semua berawal dari kegelisahan pada hobi yang ia miliki. Dia mencoba berpikir bagaimana menghasilkan uang melalui hobi menggambar dan tanpa keluar dari dunia seni.
“Ya, lalu saya mencoba browsing kemudian menemukan sketsa wajah dan mulai menggambar,” jelasnya saat ditemui di pameran lukisan di Gedung PCK.
Dia mulai menekuni seni lukis atau gambar semenjak 2017 lalu. Untuk mengembangkan keahliannya, ia juga mengikuti berbagai komunitas lukis di antaranya seperti Komunitas Seni Tuban dan Sang Rupa.
Selain itu, ia juga mengikuti pameran lukisan misalnya di Gedung PCK Bojonegoro, Jawa Timur yang digelar mulai Kamis (25/11/2021) lalu. Rizal menuturkan dalam pameran lukisan ini ia membawa lima lukisan, salah satunya master yakni berukuran 1 kali 2 meter berjudul perdamaian dua jago.
“Untuk harganya Rp 25 juta berbeda dengan keempat lukisan lainnya yakni Rp 10 hingga 15 juta,” katanya, Senin (29/11/2021).
Dia mengatakan, untuk empat lukisan lainnya berjudul ayo menanam, terus bergerak, msalah sampah, dan aku masih berjuang rata-rata semua berukuran 90 kali 120 sentimeter (cm).
Lelaki usia 25 tahun itu, bercerita bahwa setiap lukisan memiliki arti dan makna tersendiri. Misalnya lukisan berjudul Terus Bergerak, di mana manusia berbaju Superman dengan tubuh dilakban dan gigi menggigit kuas basah.
“Itu mengartikan kerasahan dalam kehidupan sesulit apapun harus terus bergerak. Yakni dengan kekuatan yang masih dimiliki. Maka manusia yang seperti itu saya anggap Super,” kata pria asal Desa Pandanwangi, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur itu.
Dia mengatakan, mengerjakan satu lukisan bisa memakan waktu hampir satu bulan tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya. Rizal pun masih kesulitan saat melukis yakni mencari ide dan memvisualisasikan dalam bentuk tulisan.
Namun, ia tidak menyerah dan hingga kini masih menekuni kesenian lukis dan gambar. Saat ini ia telah menghasilkan 200 lukisan dan sketsa wajah. Lukisannya, juga pernah dibeli oleh guru sekolahnya seharga Rp 700 ribu yakni berjudul Ikan Koi.
“Kalau untuk sketsa wajah harganya mulai Rp 100 ribu tergantung ukuran dan kesulitan,” jelasnya.
Dia menambahkan, pemerintah juga memperhatikan seniman agar tetap produktif dalam berkarya. Baik itu dari segi fasilitas maupun dukungan lainnya.(jk).