SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Sejumlah warga dari beberapa Kelurahan di Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sempat mengeluhkan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang macet atau tak mengelir. Belum lagi ditambah dengan ditengarai air yang keluar juga sering keruh.
Seperti yang dikatakan Sugeng Hariyanto (55), warga Kelurahan Klangon yang mengaku air PDAM dua hari sudah tidak menyala.
“Tidak nyaman juga karena melakukan aktifitas apapun tanpa ketersediaan air bersih. Semalam menyala tapi yang mengalir sedikit keruh,” tuturnya kepada SuaraBanyuurip.com, Senin (29/11/2021/).
Begitupun yang dialami Rozy (37), warga Kelurahan Sumbang. Selama dua hari ia terpaksa membeli air isi ulang untuk bersuci sehabis buang air kecil. Selain untuk itu ia tidak bisa menggunakan air untuk aktifitas lain.
“Sekarang sudah keluar lancar,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Plt. Direktur PDAM Bojonegoro, Priyambodo, menyampaikan permohonan maaf apabila kondisi seperti ini membuat warga tidak nyaman.
Dijelaskan, penyebab tidak keluarnya air PDAM karena adanya banjir bandang yang terjadi dua hari yang lalu di sekitar wilayah Grogolan, Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro.
“Sehingga pihak PDAM melakukan langkah mematikan dahulu pompa. Pasca banjir surut dan air sudah mulai tidak keruh dinyalakan kembali,” jelas Priyambodo.
Sedangkan perihal sumber air yang mengalir di sekitar rumah tangga menjadi keruh. Pihak PDAM menuturkan karena banjir yang melanda membawa banyak sampah. Selain itu ada instalasi yang sempat membuat pompa PDAM buntu akibat tersumbat sampah, sehingga perlu adanya pembersihan pompa.
“Tadi sore ada penyumbatan di pompa instalasi Ngunut. Jadi pompa mati, pukul 17.40 Wib baru mulai menyala,” terangnya.
“Setelah pompa dinyalakan, selang berapa jam PLN padam akibat pohon tumbang mengenai kabel PLN,” lanjutnya.(fin)