Poros Berlubang, Warga Ngampel Pasang Spanduk Ultimatum ke Pertamina EP Sukowati

24911

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Sejumlah spanduk berisi kecaman dan ultimatum yang ditujukan kepada Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Sukowati Field Zona 11 terpampang di dekat lokasi pengeboran Pad A dan Pad B.

Salah satu spanduk tersebut bertuliskan “PT PERTAMINA EP SUDAH TIDAK ADA RASA TANGGUNG JAWAB SAMA SEKALI KARENA JALAN POROS DARI SUKOWATI PAD#B KE PAD A SUDAH HAMPIR  1 TAHUN BERLUBANG TIDAK ADA PERBAIKAN JADI SILAKAN BUAT JALAN SENDIRI, KARENA JALAN DESA KAMI TIDAK DISEWAKAN LAGI. DAN PIPA YANG TELAH DITANAM SEPANJANG JALAN SILAKAN DIAMBIL ATAU DIPINDAH SETELAH BULAN JULI, KARENA ITU MEMBAHAYAKAN MASYARAKAT.”

Spanduk lainnya berbunyi,”PT PERTAMINA EP SUDAH TIDAK ADA PERHATIAN PADA MASYARAKAT DESA NGAMPEL. 3 KALI ADA PEREKRUTAN TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI, MCC, DAN HSE. SATUPUN WARGA ATAU MASYARAKAT DESA NGAMPEL TIDAK DILIBATKAN. JADI UNTUK TENAGA KERJA YANG BARU DIREKRUT SILAKAN DIPEKERJAKAN DI WILAYAH MUDI SAJA.”

Dikonfirmasi mengenai sejumlah spanduk yang terpasang tersebut, Kepala Desa (Kades) Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Purwanto membenarkan adanya hal itu. Ia menduga warga desanya kesal pada Pertamina EP Sukowati Field Zona 11.

Baca Juga :   Uji Laboratorium Limbah Gasuma, DLH Bidik Minyak dan BOD

“Menurut saya ini karena tidak ada pemerataan tenaga kerja. Harusnya ada kesetaraan. Karena sumur minyak ini ada di Ngampel. Dari pekerjaan yang terkecil saja banyak orang Mudi (Soko-Tuban). La bagaimana warga saya,” katanya kepada SuaraBanyuurip.com, Rabu (13/04/2022).

Selain itu infrastruktur jalan di poros Desa Ngampel sepanjang Pad B ke Pad A dikatakan sudah banyak yang rusak dan berlubang. Sehingga dinilai menyusahkan warga. Jalan itu sering dilalui oleh kendaran milik Pertamina EP.

“Apalagi jalan ini juga terlalu sempit. Dan kondisi jalan yang rusak kalau tidak diperhatikan oleh Pertamina untuk diperbaiki terus siapa yang bertanggung jawab. Kami jangan dijadikan obyek penderita,” tandas mantan awak kapal selam TNI AL KRI Nanggala ini.

Dihubungi secara terpisah, Humas PT Pertamina EP Cepu, Sony Aditya mengatakan, akan mengkonfirmasikan terkait hal itu dengan pihak Pertamina EP Sukowati terlebih dahulu.

“Saya konfirmasikan ke teman-teman PEP Sukowati dulu ya,” ujarnya singkat.(fin)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *