SuaraBanyuurip.com – Sami’an Sasongko
Jakarta – Lapangan Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat yang telah beroperasi sejak 2009 merupakan penghasil gas bumi terbesar di Indonesia. Proyek strategis nasional ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gas nasional. Hal tersebut diungkapkan Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi di Jakarta, Kamis (23/11/2023).
“Sebagai proyek strategis nasional, Proyek LNG Tangguh Train 3 diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi Indonesia dan masyarakat di sekitarnya karena memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mitigasi perubahan iklim,” ujarnya.
Agus menuturkan, LNG Tangguh yang berlokasi di Kabupaten Teluk Bintuni telah beroperasi sejak 2009 dan sekarang terdiri dari fasilitas produksi gas lepas laut yang suplai tiga kilang LNG dengan kapasitas masing-masing sebesar 3,8 million ton per annum (mtpa).
“Dengan beroperasinya Train 3, Tangguh menjadi produsen gas terbesar di Indonesia dengan total produksi tahunan 11,4 mtpa, atau sekitar 35% dari produksi nasional,” ungkap Agus dalam siaran persnya.
Selanjutnya, proyek ini akan menggunakan teknologi CCS (Carbon Capture and Storage) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Proses karbon dioksida penangkap dan penyimpanan (CCS) adalah serangkaian proses yang menangkap karbon dioksida (CO2) dari sumber industri.
Seperti pembangkit listrik, pabrik semen, dan pabrik baja, dan menyimpannya di lokasi penyimpanan yang aman dan permanen. Ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim. (sam)