SuaraBanyuurip.com – Paijan Sukmadikrama
Tuban – Pertarungan politik dalam Pemilu Presiden, dan Pemilu Legislatif yang baru selesai tak menutup kemungkinan bakal memantik perselisihan di tengah masyarakat. Oleh karena itu di puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2024, Ronggolawe Press Solidarity (RPS) menggelar Senam Perekat Bangsa, di Pantai Panduri Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jatim, Minggu (3/03/2024).
Olahraga massal yang diikuti sedikitnya 500 orang dari berbagai kelompok ini, menurut Ketua Panitia HPN 2024 Tuban, Suwanto, merupakan ide dari komunitas wartawan untuk mengampanyekan kebersamaan dan mempererat kebangsaan. Apalagi tensi politik di Bumi Ranggalawe masih hangat-hangat kuku, setelah perhelatan politik Pemilu berlangsung.
“Peserta yang terlibat dalam Senam Perekat Bangsa dari berbagai latar belakang, lembaga, dan organisasi di Tuban,” jelas Ketua Panitia HPN 2024, Suwanto, usai senam di pantai sepanjang 1,5 Km yang dikelola BUMDes Tasikharjo tersebut.
Tak hanya kalangan pelaku media, masyarakat, jajaran perusahaan, Ketua DPRD Tuban H Miyadi dan sejumlah staf OPD Pemkab Tuban, Kemenag, hingga Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim tampak terlibat aktif dalam senam tersebut. Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky , dan Wabup Riyadi tak menghadiri undangan yang dikirim panitia sekitar seminggu sebelumnya itu.
Demikian pula Kapolres Tuban, Dandim Tuban, dan para petinggi Forkopimda Tuban terkesan kompak tak menampakkan batang hidung. Perhelatan bersamaan penanaman pohon langka Stigi di pantai tersebut berlangsung meriah. Organ tunggal dengan dua biduan cantik, makin menambah maraknya kegiatan.
Sukacita warga masyarakat bersama jajaran undangan memeriahkan kegiatan di hampar pasir putih. Gerak tubuh peserta mengikuti instruktur senam yang gemulai, kian menghangatkan suasana berlatar belakang ombak, dan indahnya panorama pantai Panduri.
Ketua RPS Tuban, Khoirul Huda, menjelaskan, masyarakat Indonesia sempat mengalami turbulensi hingga dinamika keras ketika proses Pemilu berlangsung. Kondisi ini rawan dimanfaatkan orang-orang untuk melakukan perbuatan tidak bertanggung jawab,bisa membuat polarisasi di tengah masyarakat karena perbedaan dukungan.
Dinamika politik yang tinggi, diselingi dengan informasi yang tidak sehat di tengah-tengah kita membuat masyarakat semakin terbelah. Untuk itu, dalam momentum ini RPS ingin mengampanyekan agar kita kembali menjadi bangsa yang terkenal dengan kebersamaannya.
Acara ini diharapkan menjadi titik awal untuk lebih memperkuat semangat gotong royong di tengah masyarakat dalam berbagai hal. Mengingat pentingnya kebersamaan dalam menciptakan Indonesia yang adil, beradab, dan sejahtera.
Segendang seirama disampaikan H Miyadi. Sebagai orang nomor wahid di lembaga legislatif Tuban, politisi senior dari PKB Tuban itu berpesan, agar masyarakat segera kembali pada adat bangsa yakni saling gotong royong, rukun, tak perlu lagi menyoal persaingan dan perselisihan terkait Pemilu.
“Mari kita jaga persatuan, dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI harus dijaga, dan dirawat,” kata pria ramah itu.
Ia pun berpesan, agar masyarakat lebih jernih menyikapi perbedaan dalam pilihan politik. Tak perlu berlarut-larut dalam perbedaan.
“Saya mengapresiasi kegiatan dari RPS ini, tak perlu lagi kita saling berbeda karena sebenarnya kita adalah sama dalam naungan NKRI,” pungkas politisi yang telah dua periode sebagai Ketua DPRD Tuban tersebut. (pay)