SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur telah membuka penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024 sejak awal Maret. Namun, sampai PPDB ditutup masih ada sekitar 34 SMPN di Bojonegoro belum memenuhi pagu.
Kepala Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro Zamroni mengatakan, ada empat jalur PPDB di antaranya jalur afirmasi, perpindahan tugas orang tua, zonasi, prestasi, dan pemenuhan kuota atau tiga tahapan.
“Tercatat ada 15 SMPN di Bojonegoro yang pagunya terpenuhi, sementara sisanya ada sekitar 34 SMPN pagunya belum terpenuhi. Jumlah itu, dari total 49 SMPN di Bojonegoro,” katanya, Selasa (2/5/2024).
Zamroni menjelaskan untuk sekolah yang pagunya belum terpenuhi, tahapannya langsung diserahkan ke SMPN masing-masing. Apakah memperpanjang pendaftaran PPDB atau tidak.
“Secara offline diserahkan ke sekolah masing-masing,” ujar mantan Kepala SMPN 5 Bojonegoro itu.
Zamroni menambahkan, alasan belum terpenuhinya pagu di SMPN, karena banyak siswa memilih sekolah swasta hingga memilih belajar ke pondok pesantren. Sehingga SMPN kekurangan pagu.
“Banyak lembaga sekolah yang lain. Terutama di Kecamatan Sumberrejo,” pungkas mantan Kepala SMPN 1 Ngambon itu.
Sebagai informasi, PPDB SMPN di Kabupaten Bojonegoro telah dibuka jauh hari sebelum ujian nasional tingkat sekolah dasar (SD) dilaksanakan. PPDB SMPN saat ini masuk tahap daftar ulang yang berlangsung Senin (1/4) hingga Kamis (4/4) mendatang.
Sedangkan tahap pemenuhan dan distribusi dimulai Selasa (2/4) hingga 11 Juli..Tahap ini dibuka untuk memberikan kesempatan lulusan SD dan MI yang belum diterima PPDB pada jalur afirmasi, hingga zonasi. Sehingga bisa mendaftar di SMPN memiliki sisa pagu.(jk)