Gegara Alberto Sering Tak Masuk, Kepsek SMKN 1 Dander Sempat Tersinggung

Kepala SMKN 1 Dander, Mulyono saat menceritakan perjalanan prestasi anak didiknya yang menjadi Striker Timnas Indonesia U-16, Fadly Alberto Hengga di acara serah terima satu unit rumah dari PT Realfood Winta Asia, Jumat (12/07/2024).
Kepala SMKN 1 Dander, Mulyono saat menceritakan perjalanan prestasi anak didiknya yang menjadi Striker Timnas Indonesia U-16, Fadly Alberto Hengga di acara serah terima satu unit rumah dari PT Realfood Winta Asia, Jumat (12/07/2024).

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Striker Tim Nasional (Timas) Indonesia U-16, Fadly Alberto Hengga, sempat membuat Kepala Sekolah (Kepsek) Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Dander, tempat dia menimba ilmu tersinggung. Pasalnya aktifitasnya di dunia sepakbola terpaksa membuatnya sering absen atau tidak masuk sekolah.

Kepala SMKN 1 Dander, Mulyono mengemukakan hal itu kala mendampingi Alberto dalam kegiatan serah terima satu unit rumah dari PT Realfood Winta Asia, Jumat (12/07/2024).

“Ini saya cerita bapak, ibu, dulu saya sempat tersinggung karena Ananda Fadly Alberto ini sering tidak masuk sekolah,” kata Mulyono di hadapan Lusianto Handoko, pemilik pabrik beserta seluruh jajaran direksi perusahaan yang memproduksi minuman menyehatkan tersebut.

Sebelum hal itu terjadi, mundur satu tahun ke belakang pada bulan Juli 2023 Alberto mendaftar dan diterima sebagai murid pada jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Sekolah kejuruan ini berlokasi di Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

“Saat itu melalui telepon, orang tuanya bilang ‘titip anak asuh saya’. Saya masih ingat namanya Pak Haji Budiono,” ungkapnya.

“Tetapi kemudian, setelah beberapa bulan pembelajaran, Alberto sering tidak masuk, karena ijinnya tidak jelas saat itu sehingga membuat kami tersinggung,” lanjutnya.

Untuk itu, pihak wali murid pun lantas menjadi sering dipanggil hadir ke sekolah. Sebab pihaknya ingin mengetahui apa yang telah dilakukan anak didiknya sehingga sering tidak masuk.

“(ternyata) Jawabnya simpel saja, sepakbola, hanya itu saja, terus kemudian (sebetulnya) saya mau memberikan punishment (hukuman) keras, tetapi tidak enak sudah dititipi Pak Budiono,” tuturnya.

Waktu pun berjalan, dan tiba-tiba Mulyono mendapat surat rekomendasi yang berisi bahwa latihan Alberto telah diambil oleh Bhayangkara FC. Dari situ kemudian barulah pihaknya mulai ada keyakinan bahwa sejak itu maka Alberto bukan lagi milik SMKN 1 Dander.

Selanjutnya Mulyono mencoba pula memberikan pemahaman kepada para pendidik di lingkup sekolah. Namun pemahaman itu tak serta merta diterima, karena mereka juga tersinggung atas “ulah” Alberto.

“Puncaknya, selama satu semester, Fadly ini nyaris tidak pernah masuk, lalu bagaimana nilai raportnya, kami ketahui dari Pak Budiono bahwa Alberto ini latihan. Baru kemudian kami pahamkan lagi kepada para guru, bahwa kita harus menghargai prestasi yang praktek langsung, dan bisa diterima,” bebernya.

Maka setelah pemahaman pihak sekolah ada kesamaan, mengingat Alberto yang berjuang sekuat tenaga. Disadari bahwa semestinya Alberto tidak menempuh pendidikan di SMKN 1 Dander melainkan pada sekolah khusus para atlit. Alberto adalah salah satu pemilik prestasi non akademik, yang sudah menjadi milik Indonesia.

“Sehingga sudah seharusnya kami di SMKN 1 Dander ini bangga dengan Alberto, nah sejak itu, hasil latihan Alberto yang positif kami berikan menjadi nilai akademik, saya yang bertanggungjawab,” tegasnya.

“Kami bangga, dan Ananda Alberto berhak mendapat nilai baik, maka besok tanggal 15 Juli 2024, ananda kembali lagi ke sekolah menimba ilmu lagi naik kelas 11,” tandasnya.

Sementara pemilik perusahaan Realfood Winta Asia, Lusianto Handoko sangat menghargai atas cara pandang dan pola pemahaman yang dimiliki oleh Kepala SMKN 1 Dander, Mulyono. Karena Handoko sendiri sangat mengedepankan adab dan akhlak ketika menerima karyawan.

“Yang dikatakan Pak Mul itu benar, hidup ini butuh ilmu, tetapi di kehidupan nyata yang sangat dibutuhkan adalah adab dan akhlak,” paparnya yang berpandangan setuju atas pengakuan prestasi yang tidak hanya pada akademik, tetapi juga pada nilai non akademik.

Kepada Alberto, Handoko berpesan, agar pemuda yang besar, makan, minum, dan menimba ilmu di Bojonegoro ini mencintai kampung halaman dengan sepenuh hati hingga mampu bermanfaat untuk Indonesia.

“Saya sangat bangga, dan kamu saya kasih nomor WhatsApp saya, bilang setiap main, pak saya main, saya pasti support kamu,” tegas pengusaha yang sudah go international ini.

Sementara Alberto sendiri mengaku sangat bersyukur mendapat hadiah yang belum pernah dia pikirkan. Yakni berupa rumah dari PT Realfood. Kendati, ia belum merasa puas dengan raihan prestasi hari ini.

“Saya juga belum puas, masih terus berlatih, karena tujuan saya bukan cuma di U-16, tetapi ingin ke U-19, 20, 23 sampai ke senior juga,” ucapnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar