Bocah Kalap Saat Seberangi Bengawan Solo Ditemukan Meninggal

Tim SAR gabungan dan BPBD Kabupaten Bojonegoro serta terkait saat mengevakuasi korban dari Sungai Bengawan Solo.
Tim SAR gabungan dan BPBD Kabupaten Bojonegoro serta terkait saat mengevakuasi korban dari Sungai Bengawan Solo.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Tim Search and Rescue (SAR) gabungan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro berhasil menemukan bocah kalap akibat tak kuat saat menyeberangi Bengawan Solo.

Korban kalap, Alvian Ari Pradana (19) ditemukan tim pencari dan penyelamatan gabungan pada jarak kurang lebih sejauh 10 sampai 15 Kilometer (Km) dari titik perkiraan tenggelam mula-mula. Hal ini dilakukan setelah tim BPBD dan SAR gabungan melakukan asesmen.

“Korban ditemukan sekitar pukul 16.20 WIB, sore ini sudah dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bojonegoro, Laela Noer Aeny kepada Suarabanyuurip.com, Kamis (08/08/2024).

Jenazah remaja bercirikan kulit putih dan rambut hitam lurus itu kemudian diserahkan kepada pihak keluarga di Kelurahan Banjarejo, RT. 03 RW. 01, Kecamatan Bojonegoro Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

“Kami juga memberikan bantuan dua paket sembako kepada keluarga korban,” ujar perempuan tangguh yang karib disapa Ani ini.

Keberhasilan pencarian korban tenggelam yang memakan waktu hampir 24 jam ini melibatkan, BPBD Bojonegoro, Damkarmat, TNI, Polri, Brimob, Satpol PP, SAR MTA, MDMC, Destana Banjarsari, URC PSHT, EBR, Perangkat Desa setempat, serta warga sekitar.

Adapun korban berusia 19 tahun itu sebelumnya bersama kawan sebaya, Romi (18) bermaksud menyeberang ke Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, dengan cara berenang, pada Rabu (07/08/2024) sore sekitar pukul 16.15 WIB. Titik awal penyeberangannya tak jauh dari lokasi rumah Alvian.

Ketua RT 03 Kelurahan Banjarejo, Wiwik Adiwiyono mengatakan, Alvian dan temannya itu menuju ke seberang untuk mencari burung, dengan cara berenang di Bengawan Solo. Sayangnya, Alvian sudah kehabisan nafas ketika baru sampai di tengah-tengah bengawan.

“Informasi yang saya dapat, korban kehabisan nafas saat baru sampai tengah Bengawan,” kata Wiwik.

Mengetahui keadaan itu, Romi teman korban yang mulanya sudah sampai seberang berusaha untuk menolong. Ia lalu kembali berenang dengan membawa batang pohon pisang untuk menyelamatkan korban.

“(namun) Teman korban yang berusaha menyelamatkan korban juga tidak mampu,” terang Wiwik.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *