Jelang HUT Ke-79 RI, Pernak-Pernik Kemerdekaan Menjamur di Sekitar Ladang Migas Sukowati 

Pernak pernik agustusan.
KREATIF : Jelang HUT ke-79 RI pernak pernik kemerdekaan menjamur di sekitar adang Migas Sukowati Field di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Menjelang peringatan hari ulang tahun (HUT) ke 79 Republik Indonesia (RI), pernak-pernik kemerdekaan seperti bendera Merah Putih dan umbul-umbul mulai menjamur di jalan desa sekitar ladang minyak dan gas bumi (Migas) Sukowati Field di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Diantaranya di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas.

Kepala Desa (Kades) Ngampel, Purwanto mengatakan, menyambut HUT ke-79 RI masyarakat Ngampel telah memasang gambar pahlawan nasional kemerdekaan di sepanjang jalan lingkungan desa.

“Pemasangan gambar pahlawan ini untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat terutama generasi pemuda terhadap tokoh-tokoh nasional atau revolusi. Termasuk menghargai jasa pahlawan,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Senin (12/08/2024).

Dia mengatakan, selain memasang gambar pahlawan, warga sekitar pengeboran migas Sukowati Field juga memasang pernak-pernik bendera merah putih untuk menyemarakkan peringatan di hari kemerdekaan nanti.

“Ini juga merupakan ide warga untuk memeriahkan peringatan HUT Ke-79 RI,” tandasnya.

Sejumlah gambar para pahlawan nasional kemerdekaan telah terpasang di sepanjang jalan lingkungan Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Sejumlah gambar para pahlawan nasional kemerdekaan telah terpasang di sepanjang jalan lingkungan Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Terpisah, penjual pernik pernik kemerdekaan asal Bandung, Jawa Barat, Dadang Supriatna mengatakan, menjual asesoris untuk menyambut semarak HUT ke-79 atau yang biasa disebut agustusan sudah dilakukan senjak tanggal 22 Juli lalu.

“Saya Juli sudah sampai di Bojonegoro dan mulai menjual pernak pernik kemerdekaan tahun ini,” katanya.

Berjualan asesoris kemerdekaan Indonesia di Bojonegoro, lanjut Dadang, sudah dilakukan semenjak 2015 lalu. Ia datang ke Bojonegoro setiap Agustus bersama teman-temannya yang berasal dari Bandung.

“Tahun ini ada 40 orang Bandung yang jualan di Bojonegoro,” ujarnya.

Menurut Dadang, penjualan pernak-pernik kemerdekaan tahun ini terbilang sepi dibandingkan dua tahun lalu. Karena banyak yang menjual asesoris kemerdekaan melalui online.

“Sehingga penjualan bendera Merah Putih dan umbul-umbul menurun. Dulu sehari bisa mengantongi Rp 1,5 juta. Sekarang tinggal Rp 800 ribu, bahkan kadang juga di bawah itu,” kata Dadang yang berjualan di Jalan Teuku Umar tersebut.

Dia menambahkan, untuk harga aksesoris kemerdekaan bervariasi mulai Rp 30 ribu sampai Rp 250 ribu tergantung jenis asesorisnya. Namun, pembeli masih bisa menawar harga jika masih terlalu mahal.

“Masih bisa ditawar asal kami juga masih dapat untung,” imbuhnya.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *