SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Jawa Timur nomor urut 02 Setyo Wahono dan Nurul Azizah menegaskan komitmennya untuk tetap memberikan dan meningkatkan pemberian insentif pekerja sosial keagamaan.
Paslon ideal dan terbaik yang dimiliki Bojonegoro ini mengemukakan hal itu dalam acara Silaturahim dan Konsolidasi dalam rangka Peringatan Hari Santri Nasional di aula Baresta Cafe turut Desa Bangilan, Kecamatan Kapas, Selasa (22/10/2024).
Agenda yang mengusung tema “Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan” ini dihadiri oleh Rois Syuriah PCNU Bojonegoro, KH. Maimun Syafi’i, Katib Syuriah PCNU Bojonegoro, KH. Hilmi Aljumadi, dr. Kholid Ubed Sp PD Ketua PCNU Bojonegoro, dr. Kholid Ubed, bersama jajaran.
Seluruh ketua Badan Otonom (Banom) NU seperti, Muslimat, GP Ansor, IPNU, dan Pagar Nusa pun datang terundang. Termasuk para pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se Kabupaten Bojonegoro.
Cawabup Nurul Azizah, saat itu memberikan penegasan, pemberian insentif ditujukan untuk para marbot, takmir, guru madrasah dan diniyah, para modin, jamaah tahlil, penggali kubur. Mengenai modin artinya tidak hanya memberi insentif pada modin perempuan saja, tetapi juga modin laki-laki.
Selain itu, lanjut mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro ini, pihaknya juga telah menyiapkan program Kartu Santri. Melalui kartu ini santri di Bojonegoro akan mendapatkan layanan bantuan beasiswa dan pengembangan kemampuan.
“Kami juga akan mengadakan beasiswa untuk SMA yang selama ini tidak ada,” kata Mbak Nurul, sapaan akrabnya.
Sedangkan Cabup Setyo Wahono menyampaikan perihal pola kepempimpinan akomodatif dan kolaboratif yang dia terapkan untuk mewujudkan program dalam visi misi yang dipaparkan.
“NU memiliki potensi termasuk di antaranya lahan. Lahan itu nantinya bisa kita fasilitasi baik infrastruktur maupun kelengkapannya. Bisa untuk koperasi maupun Mart. Sehingga kedepan diharapkan bisa dikelola dengan profesional, agar bisa mandiri secara ekonomi,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris PC LPBINU Bojonegoro, drg. Sofan Solikin mengaku sudah bergerak lebih dulu dalam urusan dukungan demi pemenangan pasangan yang dikenal dengan akronim Wannur ini. Dokter Sofan sapaan akrabnya, melakukan hal itu dengan mendirikan sebuah Komunitas bernama Jonegoro Ayem.
“Relawan yang tergabung ini sudah bergerak dengan melakukan sosialisasi program WanNur dan juga pemasangan alat peraga kampanye se kabupaten Bojonegoro,” terangnya.
Selain itu sebagai seorang dokter gigi, Dokter Sofan mengaku telah mengajak pasien-pasiennya untuk mendukung WanNur.
Di tempat yang sama, Ketua MWCNU Padangan, Ahmad Jakfar Almansur menuturkan akan segera melakukan langkah koordinasi dengan semua pengurus MWCNU dan Banom.
“Karena disinyalir Kecamatan Padangan masih berwarna merah,” terang Ahmad Jakfar Almansur yang sedang menyelesaikan program doktoral di Unisma Malang itu.(fin)