Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Pemimpin yang Mau Mendengar

Muhammadiyah Bojonegoro.
Cabup Setyo Wahono hadiri pengajian Milad ke 112 Muhammadiyah yang dihelat oleh Muhammadiyah Ranting Drajat, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (20/11/2024) malam.

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro — Wakil Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Bojonegoro, H. Sholikin Jamik menyerukan kepada warga dan masyarakat umum agar memilih pemimpin yang mau mendengar.

H. Sholikin Jamik menyerukan hal itu ketika memberikan ceramah dalam acara Milad ke 112 Muhammadiyah yang dihelat oleh Muhammadiyah Ranting Drajat, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (20/11/2024) malam.

Calon Bupati Bojonegoro Nomor Urut 02 Setyo Wahono, hadir langsung dalam perjamuan milad. Begitu juga Wakil Ketua PD.Muhammadiyah Bojonegoro H. Sholikin Jamik, Ketua DPD PAN Bojonegoro, Lasuri, Camat Baureno Agus Susetyo Hardiyanto.

Acara ini dikuti oleh ratusan anggota Muhammadiyah Baureno beserta seluruh pimpinan ranting dan organisasi otononom, simpatisan serta pelajar Muhammadiyah se Desa Drajat.

Dalam ceramahnya, Sholikin Jamik menyerukan seluruh warga Bojonegoro utamanya pada warga Muhammadiyah Bojonegoro, agar dalam memilih calon bupati yang akan mendistribusikan APBD lebih dari Rp8 triliun adalah bupati yang “mau mendengar”.

Ia menjelaskan latar belakang seruan itu, yakni karena munculnya krisis multi dimensi di Indonesia, lebih khusus di Kabupaten Bojonegoro. Baik krisis ekonomi, hukum, maupun politik, yang disebabkan oleh karena pemimpinnya mengidap penyakit hati “Tidak Bisa Mendengar”.

“(krisis multi dimensi muncul) Karena pemimpinnya gagal mendengar keinginan pasar, gagal mendengar keinginan rakyat yang dipimpinnya, karena merasa dirinya paling benar dan tidak butuh orang lain,” kata Sholikin.

Maka kemudian, Sholikin mengajak dalam pilkada Bojonegoro tanggal 27 Nopember 2024, rakyat Bojonegoro sebagai penguasa dalam sistem demokrasi, memilih bupati yang mau mendengar dengan baik dan benar. Bupati yang mau membuka hati dan mau membuka pikiran.

“Jangan pilih bupati yang suka menghakimi karena cita citanya padahal pemimpin yang mau mendengar menghakimi rakyatnya karena fakta dan realita, bukan cita cita nya sendiri,” ujarnya.

Dia melanjutkan, bahwa kehidupan masa lalu menjadi pelajaran berharga, kala itu pemimpin mendengarnya suka pilih pilih. Hanya pilih golongan tertentu, suku tertentu, dan partai tertentu yang di dengar. Golongan lain yang bukan golongannya, langsung dinyatakan tidak cocok, walaupun benar.

“Dalam ajaran Islam dijelaskan, mengapa pemimpin sulit mendengar ? Karena dalam hatinya masih ada sifat sombong, iri, dengki, dan hasut,” lamjutnya.

Sholikin lalu mengutip sabda Rasullullah SAW, yaitu diperintahkan saat khotib kutbah, jamaah diperintah diam dan dengarkan. Yang sulit bukan mendiamkan mulut dan telinga, tapi yang amat sulit mendiamkan hati untuk selalu mau mendengar. Maka bila hatinya tertutup dengan kesombongan yang muncul pemimpin itu suka muring muring, marah marah, jengkel, pendendam.

Mengapa karena hatinya tidak di buka (baca : sulit mendengar akhirnya gagal mendengar ) maka Firman Allah SWT dalam surat Al Isro ‘ ayat 36 mengajari cara tahapan pemimpin yang mau mendengar itu adalah mendengar dengan telinga, lalu melihat dengan mata dan mendengar dengan hati nurani yang tawadu’.

“Hati yang gagal mendengar itu bila dalam hatinya ada sifat sombng, iri hati, hasut dan pendendam,” ungkap Sholikin menegaskan kembali.

“Ketrampilan pertama seorang bupati yang sukses adalah kemampuan mendengar,” pungkasnya.

Menanggapi hal itu, Cabup Setyo Wahono menyatakan, jika dipilih dan ditakdirkan jadi Bupati Bojonegoro, akan siap mendengar keinginan rakyat dengan telinga, melihat dengan mata serta dengan hati yang tawadu’ jauh dengan hati yang sombong.

“(caranya) Dengan program dialog publik dibuka kembali seperti zamannya Bupati Kang Yoto serta membuka aplikasi sapa bupati, Maka mohon doa restunya,” ucap pria asal Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini.

“Kita menemukan calon bupati Mas Setyo Wahono yang dikirim dari langit, calon bupati yang memiliki sifat sederhana. Bahkan sederhananya terbaik di dunia, maka insyaallah kalau terpilih pasti siap mendengar,” sambung Ketua DPD PAN Bojonegoro, Lasuri.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait