SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Universitas Bojonegoro (Unigoro) berkolaborasi dengan DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar sarasehan kebangsaan di Hall Suyitno, Minggu (10/11/2024). Seminar yang mengusung tema Peran Mahasiswa dalam Memupuk Toleransi di Tengah Keberagaman diikuti oleh ratusan mahasiswa.
Anggota DPRD Jawa Timur, Freddy Poernomo turut hadir menjadi keynote speaker. Termasuk Ketua PP GP Ansor, H. Muhammad Hasan Bisri, juga hadir dalam kegiatan sarasehan tersebut.
Wakil Rektor I Unigoro, Andrianto Prabowo mengapresiasi tema yang dipilih dalam sarasehan kali ini. Apalagi menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 perbedaan pendapat maupun pilihan politik dapat memicu perselisihan.
“Sehingga kita sebagai pemilih harus memiliki rasa toleransi yang tinggi,” katanya.
Anggota DPRD Jawa Timur Freddy mengatakan, konsistensi menjaga nilai-nilai keberagaman harus diperkuat. Setiap mahasiswa untuk memfasilitasi dialog antar pihak seperti dengan komunitas maupun lembaga pemerintahan, agar mahasiswa dapat memberi makna positif bagi almamater, masyarakat, dan negara.
“Nilai keberagaman harus tetap dijaga. Slogan bhinneka tunggal ika harus dimaknai dan dihayati dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Ketua PP GP Ansor, H. Muhammad Hasan Bisri, mengajak mahasiswa melakukan aksi toleransi melalui hal-hal yang sederhana. Menurut Bisri, Indonesia adalah realitas wujud sebagai bangsa yang plural dari segi budaya, etnis, suku, bahasa, maupun realitas agama.
“Perbedaan adalah given (pemberian, Red). Kondisi bangsa yang plural ini sudah disadari oleh para pendiri bangsa. Oleh karena itu lahirlah Pancasila sebagai dasar negara. Jangan sampai kita beragama secara otoriter, tapi justru mengorbankan akal sehat,” jelas pria asli Bojonegoro.
Kaprodi Kimia Unigoro, M. Bakhru Thohir menekankan, bahwa keberagaman memiliki dua sisi berseberangan, yakni bisa memicu persatuan maupun perpecahan. Mengutip kalimat dari Gus Dur, bahwa semakin tinggi ilmu seseorang maka semakin besar rasa toleransinya. Sehingga penting bagi setiap individu agar welcome terhadap ilmu maupun wawasan yang baru.
“Jika keberagaman adalah sebuah keniscayaan, maka toleransi adalah sebuah keharusan. Nah toleransi tidak sebatas pemahaman, tetapi juga pengalaman dan perjumpaan langsung dengan sesuatu yang berbeda,” tandasnya.(jk)