SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Demi mengejar prestasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) menggagas penyelenggaraan pekan olahraga hingga ke tingkat desa.
Gagasan itu menjadi topik bahasan dalam diskusi yang dihelat Stakeholder KONI Bojonegoro bersama sejumlah insan media yang dipusatkan di aula lantai 2 Hits Chicken Jalan Diponegoro Bojonegoro, Senin (30/12/2024). Tema yang diusung dalam agenda ini ialah “Pembinaan Olahraga di Bojonegoro”.
Ketua KONI Kabupaten Bojonegoro, Sahari mengemukakan, bahwa agar terjadi peningkatan prestasi olahraga diperlukan berbagai terobosan. Apalagi dalam waktu dekat bakal ada gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2025 di Malang Raya.
Untuk itu, mantan Kabag Kesra Pemkab Bojonegoro ini meminta kepada para cabang olahraga (cabor) anggota KONI memiliki program jelas dalam meraih prestasi. Bahkan, kepada 9 cabor anggota baru, pihaknya sudah langsung meminta paparan program kerja dan ditarget prestasi sekaligus pada Porprov ke depan.
“Tapi tentu target prestasi yang mereka sampaikan harus terukur, misalnya cabor kick boxing, mentargetkan 2 emas karena mampu membuktikan dalam kejuaraan tingkat daerah ternyata bisa dapat 2 medali emas,” kata Sahari membuka diskusi.
“Terlebih lagi, mencetak atlet itu tidak mudah, minimal 4 tahun,” lanjutnya.
Wakil Ketua KONI Kabupaten Bojonegoro, Tonny Ade Irawan, meneruskan dengan bahasan tentang persiapan Porprov Jatim 2025 yang mana di dalamnya diuraikan perihal pelaksanaan pemusatan latihan kabupaten (puslatkab).
“Setelah Porprov Jatim 2025, ada pembinaan anggota dan internal,” ujar mantan jurnalis ini.
Kemudian mengingat mempersiapkan atlet dibutuhkan minimal waktu selama 4 tahun pelatihan, Tonny lantas melanjutkan paparan secara garis besar gagasan dari 2025 sampai dengan 2029. Yakni berupa rencana pembinaan jangka panjang.
Hal itu dimulai dari tahun 2025 mendatang dengan ide menggelar kejuaraan tingkat kecamatan (kejurcam) berkolaborasi dengan koordinator olahraga kecamatan (KOK) selaku penyelenggara sebagai kepanjangan tangan KONI Bojonegoro.
Kejurcam ini minimal di ikuti dua cabor, di mana atletnya berasal dari warga di wilayah kecamatan setempat. Sekaligus sebagai persiapan menuju Pekan Olahraga Kabupaten (porkab) pada 2026.
“Usianya juga dibatasi paling tua 19 tahun,” terang Tonny, sapaan karibnya.
Kejurcam ini menjadi embrio pelaksanaan Mini Pekan Olahraga Kecamatan (Mini Porcam) pada 2027. Mini Porcam ini diikuti minimal 6 cabor wilayah setempat. Berlanjut pada penyelenggaraan Porcam pada 2029 dengan peserta lebih banyak. Yaitu minimal 10 cabor anggota KONI.
“Setelah ini bisa terlaksana semua, kita lanjutkan dengan gagasan menyelenggarakan Pekan Olahraga Desa (Pordes), kita mendorong desa punya atlet, ini rencana berjenjang, perlu 4 tahun kita siapkan ini,” tandasnya.(fin)