SuaraBanyuurip – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) mengajak kelompok tani Desa Nglampin, Kecamatan Ngambon, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur untuk memanfaatkan limbah jagung. Salah satunya melalui mesin pencacah yang dibuat mahasiswa KKN untuk memanfaatkan limbah jagung bernilai ekonomi.
Koordinator Mahasiswa KKN Desa Nglampin, Wahyu Jayanam mengatakan, pembuatan mesin pencacah limbah jagung berawal dari observasi yang dilakukan mahasiswa KKN di Desa Nglampin. Awal observasi mahasiswa memetakan kondisi geografi, mata pencarian, komoditas hasil pertanian, serta kebiasaan sehari-hari masyarakat setempat.
“Hasilnya kami menemukan potensi pertanian yang bisa dimanfaatkan, yakni banyaknya tongkol jagung di desa tersebut. Sehingga kami berinovasi membuat mesin yang mampu mengolah limbah jagung menjadi produk baru,” katanya, Selasa (31/12/2024).
Wahyu mengatakan, mesin ini memiliki 2 fungsi, yakni mampu membuat tongkol jagung menjadi serbuk yang menyerupai dedak, fungsi yang kedua mampu menghancurkan limbah pohon jagung menjadi cacahan yang lebih kecil. Penggerak mesin tersebut menggunakan dinamo listrik, minimal daya yang dihasilkan dari meteran listrik adalah 1.300 Watt.
“Jika menggunakan meteran listrik di bawah 1.300 Watt, maka listrik akan mati,’ katanya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Pelangi Eka Yuwita mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Nglampin karena telah memberikan kesempatan untuk membuat sosialisasi bertajuk peningkatan potensi desa dengan pemanfaatan limbah organik dengan menggunakan mesin pencacah dari mahasiswa KKN.
“Mesin pencacah limbah jagung ini telah dikembangkan, yakni memiliki daya tampung produksi lebih besar dengan daya gerak yang lebih besar juga,” katanya.
Dia menjelaskan, hasil dari limbah jagung setelah dicacah harapannya bisa digunakan untuk media tanam pupuk kompos. Selain itu dari alat tersebut bisa dibuat produk bernilai jual, yakni dengan dibuat menjadi pakan ternak seperti sapi, kambing, dan unggas.
“Jadi nanti masyarakat bisa menikmati hasil pemanfaatan limbah jagung ini dengan diolah berbagai produk melalui mesin tersebut,” katanya.
Perwakilan Pemdes Nglampin, Mochamad Fahry Susetyo mendukung terkait program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Unugiri. Harapannya mesin yang telah dibuat mampu dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Desa Nglampin.
“Terutama kelompok tani jagung, agar bisa memanfaatkan limbah seperti pohon dan tongkol jagung bernilai ekonomi dan membantu meringankan ekonomi keluarga,” katanya.(jk)