SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Induk cabang olahraga (cabor) otomotif, Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pengurus Kabupaten (Pengkab) Bojonegoro, memutuskan tidak mengirim atlet untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) 2025.
Terkait hal itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bojonegoro menyatakan, ketidakikutsertaan cabor otomotif berpengaruh terhadap potensi perolehan medali.
Meski begitu, Wakil Ketua I KONI Bojonegoro, Tonny Ade Irawan mengaku, belum menerima laporan resmi dari ketua cabor bersangkutan secara tertulis. Melainkan baru mendapat penyampaian secara lisan.
“Kalau ketemu Ketua IMI iya, baru dapat keterangan lisan, namun KONI belum terima laporannya secara resmi,” kata Tonny Ade Irawan kepada Suarabanyuurip.com, Sabtu (01/02/2025).
Disinggung dampak akibat tidak ikutnya atlet IMI dalam Porprov Jatim 2025. Mantan wartawan ini mengakui berdampak. Sebab cabor otomotif termasuk memiliki potensi terhadap perolehan medali.
“Tentu berpengaruh terhadap potensi perolehan medali, untuk itu kami akan perhitungan kembali (potensi perolehan medali),” ujar Tonny, sapaan karibnya.
Sebagai catatan, lanjut Tonny, Porprov Jatim yang akan dihelat bulan Juni 2025 mempertandingkan sebanyak 82 cabor. Bojonegoro sendiri akan mengirimkan atletnya dari 39 cabor. Jika IMI secara resmi undur dari mengikuti ajang akbar level provinsi dua tahunan itu, maka Bojonegoro hanya mengikuti 38 cabor.
“Untuk sementara ndak ada masalah, karena target kita sebetulnya raihan prestasi secara bertahap, sampai 2030,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pengurus Kabupaten (Pengkab) Bojonegoro, Andri Hermawan mengatakan, pihaknya tidak mengirimkan atlet untuk Porprov Jatim 2025. Karena sirkuit yang ada semestinya dapat digunakan untuk latihan dinilai tidak memungkinkan.
“IMI Bojonegoro tidak bisa menggunakan tempat latihan yang kondisinya membahayakan pembalap atau atletnya,” kata Andri Hermawan kepada Suarabanyuurip.com, Jumat (31/01/2025) kemarin.
Imbasnya, lanjut Andri, IMI Bojonegoro tidak mengirimkan atletnya mewakili Bojonegoro dari cabor balap motor di ajang Porprov Jatim 2025. Padahal, sejumlah atlet yang dimiliki IMI Bojonegoro sangat potensial menjadi pendulang medali level provinsi.
“Meski begitu, seandainya ikut Porprov, kami tidak pasang target emas, tapi perak, walaupun ukuran para atlet kami dari kejuaraan sebelumnya mampu juara nasional,” bebernya.(fin)