PHE Ajak Swasta Dukung Swasembada Energi Melalui Kemitraan di Sumur Idle

VP Production & Project PHE, Benny Sidik.
SOSIALISASI : VP Production & Project PHE, Benny Sidik, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas ESDM Ariana Soemanto, dan Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo, beserta 98 perusahaan calon mitra/provider teknologi foto bersama usai acara.(ist/PHE)

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Jakarta — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina mengajak pihak swasta mendukung swasembada energi. Konsepnya berbentuk kerja sama pengelolaan kemitraan sumur idle.

Guna menyampaikan gagasan tersebut PHE melakukan sosialisasi yang dihadiri lebih dari 98 perusahaan calon mitra/provider teknologi. Turut terundang dalam kegiatan sosialisasi ini di antaranya VP Production & Project PHE Benny Sidik, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas ESDM Ariana Soemanto, dan Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo.

VP Production & Project PHE, Benny Sidik menuturkan, sosialisasi itu sebagai tindak lanjut arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, yang meminta agar sumur idle yang berada di wilayah operasional Subholding Upstream Pertamina dapat direaktivasi melalui skema kerja sama dengan pihak ketiga.

Diharapkan, dengan bantuan mitra yang mempunyai kemampuan yang baik dari sisi teknikal, safety maupun keuangan, upaya reaktivasi sumur idle dapat berkontribusi dalam upaya peningkatan lifting minyak nasional secara berkesinambungan.

“Kami (SHU, red) berusaha untuk melaksanakan arahan menteri tersebut walaupun konsep kemitraan sumur idle ini adalah suatu hal yang relatif baru bagi kami,” kata Benny Sidik dalam keterangan tertulis diterima Suarabanyuurip.com, Sabtu (08/02/2025).

Selama ini, lanjut Benny, banyak bentuk kemitraan yang sudah dijalankan oleh Pertamina, diantaranya Participation Interest (PI), Kerja Sama Operasi (KSO), Pengelolaan Sumur Tua, Kerja sama KUD/BUMD, dan Network Collaboration for New Potential (NCNP). Saat ini, kemitraan sumur idle sudah ada yang berjalan sejak tahun 2024 di Regional 1 (Sumatra).

PHE sudah mulai menginventarisir sejumlah sumur-sumur idle di wilayah kerja Subholding Upstream yang bisa dimitrakan. Menurut Benny, pada tahun 2025, PHE akan menggelar 2 Batch penawaran sumur idle. Pada Batch 1 ini, PHE berencana menawarkan sekitar 251 sumur kepada calon mitra. Diharapkan jumlah sumur yang ditawarkan akan bertambah di Batch 2 nanti.

Sementara itu, Subkoordinator Pemantauan Usaha Eksploitasi Migas Kementerian ESDM, Jungjungan Mulia, yang datang mewakili Ariana Soemanto mengapresiasi kegiatan sosialisasi sumur idle yang ada di wilayah operasional Subholding Upstream Pertamina. Sosialisasi itu diharapkan bisa menarik para investor untuk mau bekerjasama mereaktivasi sumur idle.

Dengan masuknya para investor swasta ini diharapkan pengoperasian sumur idle bisa dipercepat dari sebelumnya di tahun 2026 menjadi 2025. Ia menyebut target lifting harus naik sesuai arahan Menteri ESDM. Kemitraan pengelolaan sumur idle ini merupakan langkah awal untuk mencapai target tersebut.

“Pararel kita juga sedang finalisasi KepMen Kemitraan Sumur Idle untuk mengatur kerja sama ini” tuturnya.

Kepala Divisi (Kadiv) Produksi dan Pemeliharaan Fasilitas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Bambang Prayoga, yang datang mewakili Wahju Wibowo berharap seluruh sumur idle dapat segera berproduksi. Terlebih lagi, keberadaan sumur idle sudah banyak dibahas bagaimana penanganannya.

Dalam proses pengelolaan sumur idle ini Bambang menekankan pentingnya faktor safety. Faktor safety diharuskan menjadi perhatian yang serius. Aktivitas kegiatan reaktivasi dan operasi produksinya harus memenuhi kaidah safety dan teknik yang baik.

“Benchmark-nya (tolok ukurnya, red.) sudah banyak,” tandasnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait