SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Dugaan pencemaran limbah di sekitar pengeboran minyak lapangan Pad B Sukowati, Blok Tuban, yang dikelola Pertamina EP Sukowati, masih menunggu uji sampel air oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro, Jawa Timur. Komisi B DPRD Bojonegoro berencana memanggil Pertamina EP Sukowati, apabila hasil sampel air terbukti tercemar limbah minyak.
Sebelumnya, Pertamina EP Sukowati membantah pengakuan dari warga Desa Ngampel, Kecamatan Kapas bahwa lahan persawahan tercemar minyak. Melainkan ceceran solar dari genset kontraktor.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro, Lasuri mememinta DLH Bojonegoro segera mengumumkan hasil sampel air yang diambil di selatan lokasi pengeboran minyak Sukowati untuk memberikan kepastian kepada petani Desa Ngampel, Kecamatan Kapas.
“Artinya apabila waktu sampel dalam 14 hari kerja sudah ditemukan hasil harus segera diumumkan. Apakah sampel air itu tercemar atau tidak, agar warga yang memiliki tanaman padi di sekitar lokasi tidak dirugikan,” katanya, Rabu (19/2/2025).
Selain itu, komisi dewan yang membidangi masalah migas ini juga meminta kepada Pertamina EP Sukowati menerapkan standar saat proses pengeboran minyak. Terutama harus memikirkan dampak lingkungan di sekitar.
“Standar pengeboran harus diterapkan sehingga dampak lingkungan tidak terjadi,” tegas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Wakil Ketua III DPRD Bojonegoro, Mitroatin mengaku sudah menyampaikan rekomendasi dan menindaklanjuti keluhan warga yang sawahnya diduga tercemar limbah di sekitar pengeboran minyak Pad B Pertamina EP Sukowati.
“Kami juga telah sampaikan ke petugas penegakan paraturan daerah, yakni Satpol PP untuk menindaklanjuti,” tandasnya.
Sementara itu Kepala DLH Bojonegoro Luluk Alifah saat dikonfirmasi suarabanyuurip.com terkait hasil sampel hingga kini belum memberikan jawaban.(jk)
