SuaraBanyuurip.com – Paijan Sukmadikrama
Tuban – Massa aktifis mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban, Jawa Timur menggelar aksi unjuk rasa di Pemkab Tuban, Rabu (26/02/2025).
Dalam aksinya mereka mengkritisi kinerja pejabat Pemkab Tuban pada periode pertama kepemimpinan Bupati Aditya Halindra Faridzky. Diungkapkan oleh puluhan demonstran, banyak program pembangunan yang tak serius dilakukan para pejabat. Bahkan para aktivis mensinyalir, para pejabat memiliki kepentingan pribadi yang ujungnya merugikan masyarakat .
Pantauan di lokasi aksi, mereka berdatangan naik motor berboncengan dengan mengusung bendera kebesaran PMII. Puluhan bendera warna kuning bertuliskan huruf kapital PMII itu, mereka usung sebagai jatidiri aktifis dari organisasi ekstra kampus.
“Kami berdiri disini untuk menyoroti berbagai permasalahan terkait kinerja para pejabat,” tegas Ketua Cabang PMII Tuban Ahmad Waffa Amrillah, saat dikonfirmasi jurnalis disela aksi.
Ia contohkan, bidang kesehatan yang bermasalah di Puskesmas Plumpang. Itu menjadi bukti ada yang tidak benar dalam memberi pelayanan kepada masyarakat.
Bidang lain yang menjadi sorotan adalah status Kabupaten Tuban sebagai Kota Layak Anak (KLA). Status tersebut tak sesuai dengan kenyataan, bahwa angka kekerasan dengan korban anak di Bumi Ranggalawe pada dua tahun terakhir tinggi.
“Kami mempertanyakan kelayakan Kabupaten Tuban ini yang memperoleh penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA), tahun 2023 sampai 2024 angka kekerasan pada anak jumlahnya naik terus,” tegas Waffa, sapaan aktifis tersebut.
Selain itu, PMII juga menyoroti banyaknya proyek-proyek yang dibiayai APBD Tuban yang tak selesai sesuai jadwal. Sudah begitu, banyak ditemukan proyek-proyek infrastruktur yang baru selesai dibangun sudah rusak.
Oleh sebab itu, mereka mendesak Bupati Aditya Hal indra Faridzky segera melakukan evaluasi terhadap kinerja bawahannya. Termasuk segera menindak tegas pejabat yang tak mampu menjalankan tugas dengan benar.
Dalam aksi siang hari dengan langit berawan itu, mereka ditemui Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Esti Surahmi. Tampak pula menemani perempuan pejabat itu, Kepala Dinas Pendidikan, Abdul Rakhmat. Keduanya menjawab beberapa hal yang menjadi tuntutan para aktifis tersebut.
Esti Surahmi mengatakan, ia menerima dengan baik aksi dan kritikan yang disampaikan mahasiswa. Hal itu merupakan bentuk kontrol dari masyarakat. Masukan tersebut akan dijadikan evaluasi yang mendalam, untuk terus berbenah dalam melayani masyarakat.
“Untuk masalah di Puskesmas Plumpang yang dikeluhkan sudah kami lalukan perbaikan, sekarang pasiennya malah banyak,” kata Esti Surahmi.
Sebagai bukti, Esti mempersilahkan para aktifis untuk mengecek di Plumpang. “Silahkan kalau mau dicek langsung kesana,” tambah Esti Surahmi.
Setelah berdialog dengan dua pejabat Eselon II Pemkab Tuban tersebut, massa aksi bergerak melakukan hal serupa ke DPRD setempat. Mereka meninggalkan Kantor Bupati Tuban di sisi selatan alun-alun kota, ke arah barat menuju Gedung Patung. (jan)