Dasarian Kedua April Tuban Mulai Kemarau 

Panen raya padi tuban
Wabup Tuban Joko Sarwono tengah mengikuti panen raya di wilayah Merakurak. Panen diujung musim hujan sebelum peralihan ke musim kemarau 2025 di wilayah setempat. (SuaraBanyuurip.com/ist)

SuaraBanyuurip.com – Paijan Sukmadikrana

Tuban – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Kabupaten Tuban, Jawa Timur memprediksi mulai dasarian kedua di bulan April 2025, wilayah kabupaten setempat memasuki kemarau. Sedangkan puncak musim terik tahun ini, diprediksi akan berlangsung pada bulan Agustus.

Peralihan dari musim hujan tersebut, akan dimulai di wilayah Tuban bagian barat. Yakni meliputi Kecamatan Tambakboyo, Bancar, Jatirogo, dan Kecamatan Kenduruan. Prediksi BMKG awal kemarau berlangsung mulai dasarian kedua April antara tanggal 11-20, hingga dasarian pertama bulan Mei tanggal 1-10.

Wilayah lainnya, Kecamatan Jenu, Merakurak, Tuban, Semanding, Grabagan, Montong, Kerek, Singgahan, Bangilan, Palang, Widang, Plumpang, dan Kecamatan Rengel diprediksi pada dasarian III bulan April antara tanggal 21-30. Sedangkan wilayah yang mengalami peralihan musim terakhir, Kecamatan Senori, Parengan, dan Kecamatan Soko.

Saat dikonfirmasi jurnalis pada hari Rabu (9/4/2025), Kepala Stasiun BMKG Kelas III Tuban, Muchamad Nur, mengatakan, secara tidak langsung peralihan musim sudah terjadi di daerah ini. Indikasinya intensitas cuaca ekstrem yang biasa terjadi sudah berangsur menurun.

Apabila melihat dinamika atmosfer saat ini, kondisi cuaca ekstrem yang biasa terjadi bersamaan masa peralihan musim sudah berangsur menurun. Hal itu menandakan sebagian besar wilayah di daerah dengan 20 kecamatan akan mulai memasuki awal musim kemarau.

Pada bagian lain Mochamad Nur menambahkan, fenomena El Nino diprediksi tak akan terjadi karena kondisi permukaan laut (SST) di wilayah El Nino menunjukkan anomali sebesar 0,013. Hal itu mengindikasikan wilayah Indonesia berada di posisi El Nino Southern Oscilliation (ENSO) Netral, artinya tak akan terjadi badai El Nino.

“Kondisi netral ini diperkirakan akan terus bertahan, setidaknya hingga pertengahan kedua tahun 2025,” katanya.

BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mewaspadai potensi kekeringan di wilayah masing-masing. Kepada para petani dan nelayan, agar terus memantau prakiraan cuaca baik cuaca permukaan maupun maritim. Melalui cara itu hal-hal yang tak diinginkan bisa dihindari. (jan)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com